Abstrak 
Karakteristik Endapan Gunung Gede Kaitannya Dengan Keterdapatan Airtanah Untuk Keperluan Masyarakat Daerah Gekbrong Kabupaten Cianjur
Undang Mardiana & Febriwan Mohamad
Unpad
Indonesia
Unpad
Geoelectric investigation, Penyelidikan geolistrik
Secara administratif daerah Gekbrong termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur; daerah ini merupakan perbatasan antara Kabupaten Cianjur (Gekbrong) dengan Kabupaten Sukabumi (Cimangkok), berada di pinggir jalan raya Cianjur – Sukabumi. Secara morfologi merupakan lereng bagian tengah Gunung Gede (Satuan Geomorfologi Kaki Gunungapi) dengan kemiringan lereng antara 5 – 45 % dan ketinggian antara 400 – 1400 meter dpl. Pola pengaliran sungai yang berkembang adalah sub-parallel yang menginduk ke Sungai Cibeleng, dengan arah aliran relatif baratlaut – tenggara. Secara geologi daerah ini disusun oleh batuan piroklastik dan laharik; terdiri atas breksi, tufa, lapili serta breksi lahar dari Gunung Gede, sedangkan di bawahnya disusun oleh Formasi Cantayan Anggota Breksi (Mttb) yang berumur Miosen Atas, Formasi Cantayan Anggota Batulempung (Mttc) yang berumur Miosen Atas, Endapan Hasil Gunungapi Tertua (Qot) yang berumur Plistosen Awal, Lava Gunung Gede (Qyl) yang berumur Plistosen Tengah, breksi dan lahar Gunung Gede (Qyg) yang berumur Plistosen Akhir (Lembar Cianjur; Sudjatmiko, 1972).
Penyelidikan geolistrik dilakukan atas dasar sifat fisika batuan terhadap arus listrik, dimana setiap batuan yang berbeda akan mempunyai harga tahanan jenis yang berbeda pula. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, diantaranya umur batuan, kandungan elektrolit, kepadatan batuan, jumlah mineral yang dikandungnya, porositas, permeabilitas dan lain sebagainya. Prinsip kerja metode ini adalah bahwa tiap jenis tanah/batuan memiliki perbedaan harga tahanan jenis (resisitivity). Cara pendugaan ini disebut juga sebagai Vertikal Electric Sounding (VES), bertujuan untuk mempelajari variasi resistivitas batuan terhadap kedalaman (vertikal) di bawah titik pengukuran (titik duga). Dalam penelitian ini digunakan konfigurasi Schlumberger dengan panjang bentangan antara 250 hingga 300 meter.
Hasil pendugaan geolistrik menunjukkan adanya tiga paket lapisan batuan dengan rincian sebagai berikut : a). Paket pertama; merupakan paket paling atas yang merupakan batuan piroklastik aliran terdapat pada interval kedalaman 0 sampai – 30 meter mempunyai nilai tahanan jenis < 50 ?m , 50 - 100 ?m dan 100 - 150 ?m; b). Paket kedua; adalah paket batuan volkanik terdapat pada interval kedalaman 30 sampai - 100 meter mempunyai nilai tahanan jenis < 50 ?m , 50 - 100 ?m dan 100 - 150 ?m. c). Paket ke tiga; mulai terdapat pada kedalaman -100 meter, disusun oleh batuan yang bertahanan jenis antara 40 - 50 ?m (tufa lapilian) dan 50 - 100 ?m (breksi matriks supported lapilian). Lapisan batuan yang kemungkinan dapat berfungsi sebagai akuifer mempunyai nilai tahanan jenis antara 20 ?m - 50 ?m ditafsirkan sebagai tufa lapilian dan batuan bertahanan jenis antara 50 ?m - 100 ?m ditafsirkan sebagai breksi matriks supported lapilian. Lapisan batuan yang mempunyai nilai tahanan jenis antara 8 - 16.8 ?m ditafsirkan sebagai wellded tuff berfungsi sebagai lapisan impermeabel bagian atas, sedangkan bagian bawahnya merupakan lapisan breksi padu.
Administratively, Gekbrong area included into Kabupaten Cianjur region; this area is frontier between Kabupaten Cianjur ( Gekbrong) with Kabupaten Sukabumi ( Cimangkok), resides in Cianjur – Sukabumi roadside. Morphologically as centered bevel of Gunung Gede (Volcano mount foot geomorphology set) with inclination bevel of between 5 – 45 % and height between 400 – 1400 meter asl. River drift pattern grows in this area is sub-parallel pattern which mains to Cibeleng river, with relative Northwest – Southeast stream direction. Geology of this area compiled by pyroclastic and laharic rock; consisted of breccia, tuff, lapilli and laharic breccia from Gunung Gede, while laying below it are compilation between Cantayan Formation Breccias component with Upper Miocene age (Mttb), Cantayan Formation Claystone component with Upper Miocene age (Mttc), Resulting Deposit Of Eldest Volcano ( Qot) Early Plistocene age and Mount Gede Lava ( Qyl) Mid Plistocene age, Breccias and lava of Mount Gede ( Qyg) Late Plistocene age (Cianjur Sheet Geological Map; Sudjatmiko, 1972).
Geoelectric investigation done on the basis of physical rock properties to electric current, where each different rock will have different resistivity value. This consideration depends on some factors, such as rock age, electrolyte content, rock solidity, number of minerals contained, porosity, permeability and others. Mostly applied geophysical exploration method in subsurface hydrogeology investigation is geoelectric method (resistivity method). This sounding type also called as Vertical Electric Sounding ( VES), aimed to study various rock resistivity to vertical depth below measuring points (measuring point).
Geoelectric investigation result show that there are three rock packages based on distribution and contrast of resisivity value which are interval between rugged and fine clastic and shows more laharik process after compared to its geology condition, such as :a.First package is the topmost package which is phyroclastic rock found at interval depth of 0 until – 30 meter with resistivity value of < 50 ? m , 50 - 100 ? m and 100 - 150 ? m. b.Second package, being volcanic rock package found at interval depth of 0 until - 30 meter with resistivity value of < 50 ? m, 50 - 100 ? m and 100 - 150 ? m. c. Third package start t at - 100 meter depth, compiled by rock with resistivity value between 40 - 50 ? m (lapilian tuff) and 50 - 100? m (lapillian matrix supported breccias).