Abstrak RSS

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Vital Exhaustion Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (Pjk) Di Rsu. Cibabat Cimahi Dan Rs. Rajawali Bandung

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Vital Exhaustion Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (Pjk) Di Rsu. Cibabat Cimahi Dan Rs. Rajawali Bandung
Urip Rahayu,S.Kp.M.Kep, Prof Dra Elly Nurrachmah, S.Kp.,M.AppSc.Rn, Dewi Gayatri, S.Kp.,M.Kes
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Vital Exhaustion (VE) dikarakteristikkan oleh perasaan kelelahan, peningkatan irritabilitas, dan perasaan demoralisasi. VE merupakan prediktor terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK). Secara ekplisit disebutkan dalam penelitian sebelumnya bahwa kualitas tidur, beban kerja, konflik keluarga, status ekonomi, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status perkawinan merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya VE. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan VE pada pasien PJK di RSU Cibabat Cimahi dan RS. Rajawali Bandung. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien PJK. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 40 orang ditentukan dengan cara non probability sampling yaitu concecutive. Kualitas tidur dikaji oleh Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI), beban kerja dikaji NASA Task Load Index, vital exhaustion dikaji oleh Maastricht Questioneri, dan usia, jenis kelamin, pendidikan, status ekonomi, konflik keluarga dan status perkawinan dikaji dengan kuesioner standar data demografi. Hasil penelitian menunjukan menunjukan responden rata – rata berusia 62,23 tahun, penghasilan Rp. 1,85 juta, beban kerja 52,6 dan sebagian besar responden dengan kualitas tidur buruk, mempunyai konflik keluarga, berjenis kelamin laki – laki, berpendidikan SD, menikah dan mengalami vital exhaustion. Hasil analisis korelasi ? = 0.05 menunjukan faktor yang berhubungan dengan VE adalah kualitas tidur, beban kerja dan konflik keluarga. Berdasarkan uji regresi logistik berganda menunjukan faktor dominan berhubungan dengan VE adalah kualitas tidur (p value=0,019). Kualitas tidur yang buruk pada pasien PJK dapat disebabkan oleh dipsnoe, distritmia dan batuk. Selanjutnya, peneliti menyarankan untuk dibuat kebijakan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas tidur dengan cara tidak melakukan tindakan non urgen pada saat jam tidur pasien dan menganjurkan untuk mempertahankan kualitas tidur. Pada pasien rawat jalan dengan mengendalikan/ menghindari terjadinya konflik keluarga.

Vital Exhaustion (VE) a state characterized by unusual fatique, irritability and, demoralization- is predictor of Coronary Heart Disease (CHD). Previous study found quality of sleep, workload, family conflict, economic status, age, gender, educational level, and marital status related with vital exhaustion. This study was a descriptive correlational with cross-sectional design that aims to examine relationship between factors and vital exhaustion at Cibabat Cimahi General Hospital and Rajawali Bandung Hospital. The population were all patient with CHD. The sample size was 40 patients, was collected by using concecutive non probability sampling technic.The quality of sleep was assessed by Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI), whereas the workload were assessed by NASA Task Load Index, and vital exhaustion was assessed by Maastricht Questioneries, the age, gender, education level, family conflict , marital status were assessed by demografic questionnaries. The result of the study, showed that average age of respondens is 62,23 years, the average of income is Rp.1,85 juta per month, the workload average is 52,6, and disturbance sleep, have family conflict, marriage and exhausted. From the correlation analysis with ? = 0,05 there are significant relationship between quality of sleep, workload, family conflict with vital exhaustion. The regression logistic multiple showed that dominant factor related with vital exhaustion is the quality of sleep (p value=0,019). The causal factors of sleep disturbance which affected CHD were dipsnea, dysrythmia and cough. Futhermore, the recommendation for policy make in the hospital lead to the need of making a regulation to maintain the quality of sleep of the patients. Also, a policy to prevent family conflict to outpatient clients and families.

Download: doc