Abstrak 
Peningkatan Efektivitas Integrasi Dan Koordinasi Peran Antara Penyuluh Pertanian Pemerintah, Swasta Dan Swadaya Bagi Pemberdayaan Petani Dan Pelaku Agroindustri Skala Kecil Menengah (Suatu Kasus Di Kec. Cililin Kab. Bandung Barat)
Iwan Setiawan, Sp., Msi, Dr. Hepi Hapsari, Ir., Msi, A. Choibar Tridakusumah, Sp., Msi
Unpad
Indonesia
Unpad
Agroindustri Skala Kecil Menengah, Penyuluh Pertanian Pemerintah, Swadaya Petani
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) peran yang dijalankan oleh para pelaku penyuluhan, 2) tingkat integrasi dan koordinasi peran inter dan antar pelaku penyuluhan, 3) faktor-faktor yang cenderung mempengaruhi efektivitas integrasi dan koordinasi tersebut, dan 4) strategi peningkatan efektivitas integrasi dan koordinasi peran antar pelaku penyuluhan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, diskusi terfokus dan observasi, dengan informan para penyuluh, petani dan pelaku usaha kecil menengah di Kec. Cililin Kab. Bandung Barat. Data primer dan data sekunder yang terkumpul selama delapan bulan penelitian dianalisis secara deskriptif dan dengan SWOT Analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) peran penyuluh masih lemah, 2) integrasi dan koordinasi peran antar penyuluh, baik secara vertikal maupun horizontal, tidak berjalan efektif; 3) ketidakefektifan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal penyuluh; dan 4) integrasi dan koordinasi dapat diefektifkan melalui fungsionalisasi Badan Penyuluhan dan BPP sebagai sekretariat bersama penyuluh; menjadikan program CSR sebagai perekat, stimuli dan program penyuluhan bersama; mengaktifkan musrenbang tingkat kecamatan dan desa sebagai forum koordinasi pengelolaan pembangunan pertanian; meningkatkan inovasi, demplot, diskusi, pelatihan dan penelitian partisipatif di tingkat desa; dan sebgainya.
The aim of this research were to identify roles of agricultur extension agent, performance integration and coordination of agricultue extension agent, factors affected, and effectivness strategy of integration and coordination. This research was used qualitative descriptive design and indepth interview, focus discution, and observation toward extension agents, farmers and small scale agroindustries agent at Cililin District Bandung Barat regency. Descriptive and SWOT used to analysis of data was collected as long as eight month. The result show that roles of extension agent is powerless, as well as both of vertical or horizontal integration and coordination of extension agent un-effective, un-effectivness was affected by internal and external factors, and it can emporcement by strategy: 1) capacity building institution of agriculture extension at district area (BPP) and regency are (Badan Penyuluhan), 2) construction of CSR programe for agriculutre extension empowerment; 3) fungtionalitation of Musrenbangdes (forum dyalog outonomus) as forum of coordination for managing of agriculture development; 4) increasing inovation, demonstration plot, discution, training and research participatory at village area; and so on.