Abstrak
Kajian Diagnosis Sindroma Ovarium Polikistik Dengan Ultrasonografi
Tono Djuwantono
Unpad
Indonesia
Unpad
evaluasi stimulasi, Sindroma ovarium polikistik, stroma ovarium, ultrasonografi
Sindroma ovarium polikistik (Polycystic Ovarian Syndrome / PCOS) merupakan suatu kumpulan gejala yang diakibatkan oleh gangguan sistem endokrin. Kelainan ini banyak ditemukan pada wanita usia reproduksi. Gejala tersering yang ditimbulkanya antara lain infertilitas karena siklus yang anovulatoar, oligo sampai amenore, obesitas dan hirsutisme. Selain itu, terdapat banyak aspek diluar ovarium yang berpengaruh pada patofisiologi sindrom ovarium polisistik. Pada konsensus ASRM/ESHRE terakhir, ketentuan umum mengenai sindrom ovarium polisistik telah disepakati, yaitu mencakup suatu deskripsi morfologis ovarium polisistik. Menurut literatur-literatur yang ada, sensitivitas dan spesifisitas yang harus dipenuhi untuk membuat diagnosis pencitraan mengenai ovarium polisistik harus memuat minimal satu kriteria berikut ini : ukuran diameter 12 folikel atau lebih dengan ukuran 2-9 mm atau terjadinya peningkatan volume ovarium hingga lebih dari 10 cm3. Jika terdapat sebuah folikel berdiameter lebih dari 10 mm, proses pencitraan harus segera diulang pada saat itu juga untuk menghitung volume dan luas permukaan. Keberadaan ovarium polisistik tunggal cukup untuk memberikan diagnosis, distribusi folikel dan deskripsi stroma tidak dibutuhkan dalam proses diagnosis. Ekogenisitas stroma dan/atau volume stroma yang meningkat, bersifat spesifik terhadap ovarium polisistik. Akan tetapi, telah ditunjukkan juga bahwa pengukuran volume atau luas permukaan ovarium merupakan hal penting bagi proses kuantifikasi stroma dalam praktik-praktik klinis. Di sisi lain, penelitian-penelitian USG 3-dimensi dan Doppler ultrasound dapat menjadi alat penelitian yang sangat berguna, meskipun tidak dibutuhkan dalam definisi ovarium polisistik.