Abstrak
Prospek Jawawut (Penn/Seturn Spp. ) Sebagai Tanaman Pangan Serealia Alternatif
Tati Nurmala
Unpad
Indonesia
Unpad
agro-ekologi marginal, alternative field cereal crop, dryland, high value nutrition, kecukupan gizi, lahan kering, marginal agro-ecology, tanaman pangan serealia alternatif
Untuk meningkatkan ketahanan pangan dan diversifikasi pangan, Indonesia dapat memanfaatkan lahan kering yang cukup luas jumlahnya. Jawawut (Pennisetum spp.} memiliki potensi yang sangat baik sebagai tanaman pangan alternatif ditinjau dari aspek kandungan gizi, dan kemampuan tumbuhnya di daerah beriklim kering. Dilihat dari segi kandungan gizinya, jawawut berpotensi sebagai sumber energi, protein, kalsium, vitamin Bl, riboflavin (vitamin B2), sedangkan nutrisi lainnya setara dengan beras. Potensi hasil yang dapat dicapai di Indonesia adalah 4 ton per ha pada kondisi agroekologi yang marginal, dimana pertumbuhan serealia lainnya kurang berhasil. Jawawut dipanen sebagai tanaman pangan semusim.
To increase national food security and diversification, Indonesia may explore its available extensive dryland for Pearl millet (Pennisetum spp.) This annual crop has a very good potency as an alternative food crop based on nutrition contents and its ability to grow well Jn dry area. According to the nutrition contents, pearl millet is potential as a source of energy, protein, calcium, vitamin Bl, riboflavin (vitamin B2), whereas the levels cf other nutritions are equal to rice. Yield potency of this crop in Indonesia is 4 tons/ha in a marginal agroecology, where other cereal crops are unable to grow. Pearl millet can be harvested as a one-season crop.