Abstrak
Penggunaan Obat Anti Epilepsi Pada Anak Epilepsi Dengan Cerebral Palsy
Uni Gamayani
Unpad
Indonesia
Unpad
cerebral palsy, epilepsi
Latar belakang dan tujuan : Epilepsi adalah penyerta yang sering terjadi pada penderita cerebral palsy (CP). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan obat anti epilepsi pada anak epilepsy dengan CP.
Metoda penelitian : Penelitian dilakukan secara retrospektif dari data medik terhadap penderita CP dengan epilepsy yang datang berobat ke Klinik PUSPPA Suryakanti pada periode 1 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2002. Analisa data dilakukan secara diskriptif dan chi kuadrat untuk menguji proporsi, nilai kemaknaan p ditentukan 0,05.
Hasil penelitian : Didapatkan 56 penderita disertai dengan epilepsi, laki-laki 27 orang (48,2%), perempuan 29 orang (51,8%). Sebagian besar bentuk kejang adalah kejang umum (42 orang; 75%), dan 14 orang (25%) kejang parsial dengan onset kejang pertama pada 2 tahun pertama kehidupan. Gambaran EEG multi fokus pada 27 orang (48,2%). Sebagian besar penderita menggunakan monoterapi (52 orang; 92,8%) dan obat anti epilepsi yang digunakan adalah fenobarbital (39 orang; 75%), asam valproat (10 orang; 19,3), karbamazepin (2 orang; 3,8 %), dan topiramat (1 orang;1,9 %). Respon terhadap terapi pada sebagian besar penderita kejang berkurang dengan monoterapi (35 orang; 67,3%), dan kepatuhan minum obat secara statistik berperan terhadap respon terapi (p=0,000).
Kesimpulan : Bentuk kejang terutama adalah kejang umum, onset kejang pada dua tahun pertama kehidupan dengan pemeriksaan EEG abnormal. Sebagian besar menggunakan monoterapi, dan kepatuhan yang baik dapat menurunkan kejang.