Abstrak RSS

Integrasi Metode Tradisional dan Modern Dalam Penelitian Bahasa Arab

Integrasi Metode Tradisional dan Modern Dalam Penelitian Bahasa Arab
Tb. Chaeru Nugraha, M.Hum.
Unpad
Indonesia

, ,

Makalah ini berjudul “Integrasi Metode Tradisional dan Modern Dalam Penelitian Bahasa Arab”. Tujuan makalah ini adalah memberikan solusi dari masalah klasik antara para linguis Arab yang mempertahankan pakem tradisi tsaqafah dalam penelitian bahasa Arab. Di sisi lain ada para linguis Arab yang meniscayakan beralih dengan pendekatan metode linguistik modern sesuai dengan arus globalisasi. Perdebatan ini masih terus berlanjut di sela-sela pertemuan linguis Arab lokal, nasional, dan internasional. Dengan metode komparatif, penulis mencoba memperbandingkan pendapat kedua firqah (kelompok) pada tataran hakikat konsep kebenaran (ontologis), epistemologis, dan aksiologis bahasa Arab. Pada tataran konsep kebenaran firqah tradisionalis mencermati dalam keilmuan terdapat tiga realitas kebenaran, yaitu: kebenaran i’tiqadiy (keimanan), kebenaran syar’iy (hukum), dan kebenaran waqi’iy (faktual). Sedangkan firqah kedua meyakini hakikat kebenaran berdasarkan idealisme (Herakleitos), materialism (Permenides), dan dualisme (Aristoteles, Ibnu Sina, Al-Gazali). Pada tataran epistemologi, firqah pertama memahami pengembangan ilmu bahasa dengan metode aqliyyah (pengkajian ilmiah-rasional) dan naqliyyah (kontemplasi transformatif). Sedangkan firqah kedua dalam pengembangan ilmu bahasa dengan metode ilmiah berdasarkan paham rasionalisme (Rene Descartes), intuisme (Bergson), empirisme (Thomas Hobes), dan fenomenolisme (Immanuel Kant). Metode ilmiah yang dimaksud adalah penelitian bahasa Arab dengan pengkajian rasional (deduktif) dan pengkajian empiris (induktif). Dan pada tataran aksiologis perbandingan terbatas pada data yang diperoleh penulis berdasarkan proceding penelitian IMLA (Ittihaadu al-Mu’allimin li-Lughati al-Arabiyyah) 2007-2009. Hasil pembahasan makalah ini adalah penelitian dalam bahasa Arab menawarkan tiga langkah pendekatan fundamental radikal. Pertama, koreksi terhadap asumsi konsep kebenaran tradisional dan modern secara proposional. Kedua, reposisi pada metode penelitian tradisional dan modern secara sinergis. Ketiga, integrasi metode penelitian yang inovatif. Antara lain pada tataran i’tiqadiy dan syar’iy penelitian bahasa Arab tetap menggunakan metode aqliyyah (pengkajian ilmiah-rasional) dan naqliyyah (kontemplasi transformatif). Sedangkan pada tataran waqi’iy (fakta ilmiah dan kemahiran) bahasa Arab menggunakan metode ilmiah (deduktif-induktif). Hal ini berdasarkan kesadaran pentingnya penemuan ilmiah dalam bidang bahasa Arab sebagai bahasa mabda’iy (ideologis) satu di antara pilar pembentuk peradaban yang lebih baik.

Download: pdf