Abstrak
Activity Of Benzophenone Glucoside From Mahkota Dewa
A. Diantini, A. Subarnas, T.H. Achmad, Supriyatna, D. Kurnia, A. Faried, L.S Faried, H.Hayashi
Unpad, Osaka Prefecture University, Gunma University Japan
Indonesia
Unpad
and TE-14, and TE-14 cells, Benzofenon glukosida, Benzophenone glucoside, CasKi, HeLa, metode MTT., MTT assay, Phaleria macrocarpa, sel HeLa, TE-2, TE-8
Phaleria macrocarpa, locally named mahkota dewa, is known as a medicinal plant in Indonesia. Fruits of this plant are traditionally used in treatment of cancer diseases. Several substances were isolated from mahkota dewa fruits. A benzophenone glucoside, 4,6`-dihydroxy-4`-methoxybenzophenone-2’-O-glucoside, has been isolated from an ethyl acetate fraction of mahkota dewa fruits. The structure of this compound was determined based on the analysis of UV, IR, NMR and MS spectral data. Antiproliferative activity was measured on human cervical cancer cells (HeLa and CasKi) and human esophageal cancer cells (TE-2, TE-8, and TE-14) by MTT assay. The result of this study showed that at concentration of 500 μg/mL, benzophenone glucoside derived from mahkota dewa didn’t reach CPI50 to all tested cells. Those CPI50 were 34 μg/mL (HeLa), 32 μg/mL (CasKi), 33.91 μg/mL (TE-2) , 35.43 μg/mL (TE-8), 43.04 μg/mL (TE-14). There were no significantly differences (α = 0.5) of this activity among HeLa, CasKi, TE-2, TE-8 and TE-14 cells.
Phaleria macrocarpa, yang dikenal sebagai mahkota dewa merupakan salah satu tanaman obat di Indonesia. Buah dari tanaman ini digunakan secara traditional untuk mengobati berbagai penyakit kanker. Beberapa senyawa telah diisolasi dari buah mahkota dewa. Suatu benzofenon glukosida, 4,6`-dihidroksi-4`-metoksibenzofenon-2’-O-glukosida telah diisolasi dari fraksi etil asetat buah mahkota dewa. Struktur senyawa ini ditentukan berdasarkan analisis spektrofotometri UV, IR, NMR dan MS. Aktivitas antiproliferasi diukur terhadap sel kaker rahim (HeLa dan CasKi) dan sel kanker esofagus (TE-2, TE-8, and TE-14) dengan metode MTT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 500 μg/mL, senyawa uji tidak mencapai CPI50 pada semua sel yang diuji. Nilai CPI50 untuk masing-masing sel adalah 34 μg/mL (HeLa), 32 μg/mL (CasKi), 33,91 μg/mL (TE-2) , 35,43 μg/mL (TE-8), 43,04 μg/mL (TE-14) dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara aktivitas senyawa ini (α = 0.5) terhadap semua sel yang diuji.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id