Abstrak RSS

Gambaran Malnutrisi Secara Klinis Pada Bayi Baru Lahir

Gambaran Malnutrisi Secara Klinis Pada Bayi Baru Lahir
Dedi W MCH Puar, Tetty Yuniati, Sjarif Hidajat E
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Malnutrisi pada bayi baru lahir penting untuk diketahui karena memiliki hubungan dengan peningkatan risiko mortalitas dan morbiditas pada masa neonatal, gangguan perkembangan pada masa anak-anak, dan penyakit kardivaskular serta diabetes tipe 2 pada saat dewasa. Malnutrisi saat lahir merupakan kelanjutan malnutrisi yang dialami selama kehidupan intrauterin. Pemeriksaan antropometri berat badan menurut umur kehamilan dilakukan untuk mengetahui bayi yang memiliki risiko tinggi mengalami kesakitan dan kematian, namun pemeriksaan ini tidak dapat mengidentifikasi semua bayi yang mengalami malnutrisi intrauterin. Clinical assessment of nutritional status-score (CANSCORE) adalah pemeriksaan untuk mengetahui malnutrisi saat lahir. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran malnutrisi pada bayi baru lahir menurut pola pertumbuhan intrauterin. Penelitian cross sectional ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2007 di Subbagian Perinatologi RS Hasan Sadikin. Pengelompokkan bayi berdasarkan pertumbuhan intrauterin menggunakan kurva pertumbuhan intrauterin Lubchenco dan pemeriksaan malnutrisi menggunakan CANSCORE. Sebanyak 282 bayi yang ikut dalam penelitian diambil secara consecutive sampling berasal dari kehamilan tunggal serta umur kehamilan 32-42 minggu. Prevalens malnutrisi diperoleh sebesar 12%. Malnutrisi lebih banyak terdapat pada bayi kurang bulan dibandingkan bayi cukup bulan, malnutrisi dapat terjadi pada kelompok bayi KMK maupun SMK, tidak semua bayi KMK mengalami malnutrisi namun terjadinya malnutrisi pada bayi KMK lebih banyak dibandingkan bayi SMK. Penelitian ini menunjukkan bahwa CANSCORE dapat mengidentifikasi malnutrisi pada kelompok bayi KMK maupun SMK dan malnutrisi pada beberapa bayi kelompok SMK akan terlewatkan apabila hanya menggunakan kurva pertumbuhan intrauterin sebagai kriteria menilai status gizi.

It is important to detect the malnutrition among newborns since it is a potential risk for high morbidity and mortality during neonatal period, developmental disorder in childhood and long term effect on cardiovascular disease and type 2 diabetes mellitus. Neonatal malnutrition was preceded by malnutrition during intrauterine life period. Although the assessment of weight to gestational age might predict the morbidity and mortality of high risk neonates, it could not identify all intrauterine malnutrition. Clinical assessment of nutritional status-score (CANSCORE) is a method for assessing nutritional status of newborn based on the clinical examination. The objective of this cross sectional study was to identify the description of malnutrition in newborns according to intrauterine growth pattern. The study was carried out on 282 consecutive neonates delivered from singeletons of 32-34 weeks gestational age at Hasan Sadikin General Hospital, in July-August 2007. Nutritional status was assessed using CANSCORE method. We found out the prevalence of malnutrition was 12%. Malnutrition was more common in preterm than term infants, malnutrition might occur in both SGA and AGA group, not all SGA were malnourished but the occurrence were higher than in AGA. CANSCORE could identify malnutrition in both SGA and AGA group. In some AGA neonates, malnutrition might be misdiagnosed if only intrauterine growth normogram was used in assessing nutritional status.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id