Abstrak
Identifikasi Dan Pertumbuhan Berbagai Gulma Air
Oktap Ramlan Madkar, Denny Kurniadie
Unpad
Indonesia
Unpad
aquatic weed, Biofilter, gulma air, limbah tahu, limbah tekstil, textile wastewater, tofu wastewater
Percobaan rumah kaca identifikasi dan pertumbuhan berbagai gulma air untuk digunakan sebagai bahan biofilter penyaring air limbah telah dilakukan di Rumah Kaca milik Fakultas Pertanian Unpad, jatinangor. Waktu pelaksanaan percobaan dimulai dari bulan Juli sampai bulan November 2000. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan dan 42 buah perlakuan. Uji statistik yang digunakan adalah uji F pada taraf 5% dengan uji lanjutan uji Scott Knott. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyeleksi beberapa jenis gulma air yang mempunyai kecepatan tumbuh dan produktivitas biomassa yang tinggi serta mampu mengabsorpsi zat-zat pencemar air sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai biofilter limbah cair industri. Seluruh gulma air ditumbuhkan pada ember plastik kapasitas 5 liter. Media tanam yang digunakan yaitu media air, air limbah pabrik tekstil dan pabrik tahu yang diencerkan sebanyak 8 kali. Berat basah awal gulma adalah berkisar antara 19,50 sampai 20,20 gram. Hasil percobaan menunjukkan bahwa gulma air yang ditanam pada media limbah tahu mempunyai laju pertumbuhan relatif dan produktivitas biomassa yang lebih tinggi dibandingkan dengan gulma yang sama yang ditanam pada media air bersih dan limbah tekstil. Gulma-gulma air: Eichornia crassipes, S. molesta, S. natans, P. stratiotes dan M. crenata merupakan gulma-gulma air yang mampu tumbuh cepat dan beradaptasi pada media tercemar (limbah tahu dan limbah tekstil), sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan biofilter penyaring air limbah.
Identification and growth of various aquatic weeds that will be used as biofilter for wastewater treatment has been carried out in Green House owned by Agriculture Faculty, Padjadjaran University, Jatinangor. The trial was started on July till November 2000. The experiment design used was randomised block design with 42 treatments and each treatment was replicated 3 times. The mean difference among treatment was analysed using F test and Scott Knott test. The purpose of this trial was to select aquatic weed species that has high growth rate in wastewater, so it has high potential to be used as biofilter in wastewater treatment. All aquatic weeds are grown on a basket (5 l capacity). The growing media used are clean water, textile wastewater and tofu wastewater that already dilluted eight times. The initial weight of aquatic weed used was ranged at 19.50 till 20.20 gram. The results showed that aquatic weeds that grown on tofu wastewater have higher relative growth rate and biomass productivity as compared to the same weed species that grown on clean water and textile wastewater. Following aquatic weeds: Eichornia crassipes, S. molesta, S. natans, P. stratiotes and M. crenata have the capability to grow fast and adapted to the polluted media (textile and tofu wastewater), so it has potential be used as a biofilter for wastewater treatment.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id