Abstrak RSS

Kebutuhan Vitamin C Dan E (VCE) Di Dalam Pakan

Kebutuhan Vitamin C Dan E (VCE) Di Dalam Pakan
Yulfiperius, Mozes R. Toelihere, Ridwan Affandi, Djadja Subardja Sjafei
Universitas Muhamadiyah Sukabumi, IPB
Indonesia
Unpad
, ,

Status ikan lalawak jengkol sampai saat ini masih merupakan ikan perairan umum dan belum dilakukan usaha budidayanya. Sedangkan keberadaan ikan lalawak di beberapa daerah sudah mulai punah dan susah untuk didapatkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan budidayanya dan memperbaiki kualitas pakan induk, yaitu dengan penambahan vitamin C dan E (VCE). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan VCE didalam pakan induk guna memperbaiki tampilan reproduksinya. Empat macam pakan yang digunakan mengandung protein sebesar 30.33-30.82% dengan kandungan kalori pakan sebesar 3428.17-3586.40 kcal DE/kg pakan, masing-masing pakan ditambahkan VCE dengan perbandingannya 19.40:210, 19.40:220, 19.40:240 dan 19.40:248 mg VCE/kg pakan. Ikan diberi pakan sebesar 5% dari berat tubuh untuk setiap 15 hari sekali. Selama periode pemberian pakan dilakukan pengamatan tingkat kematangan gonadnya. Kandungan VCE dan lemak total dari telur yang dihasilkan juga diamati. Hasil penelitian menunjukkan pangaruh terhadap hepato somatik indeks, gonad somatik indeks, fekunditas, bobot telur, diameter telur, jumlah induk yang memijah, tingkat penetasan telur dan total larva yang dihasilkan. Ikan yang diberi pakan dengan kandungan VCE sebesar 19.40:226.9 mg VCE/kg pakan dapat meningkatkan gonad somatik indeks, fekunditas, bobot telur, jumlah induk yang memijah, tingkat penetasan telur dan total larva yang dihasilkan.

The status of lalawak jengkol fish to date is still a wild species and has not been treated yet in aquaculture. Furthermore its existence in some area is nearly extint. One of the way to overcame this problem is preparing aquaculture and quality feed for broodstock, particularly the suplement of vitamin C and E (VCE). This experiment was conducted to determine the requirement of VCE in feed to improve reproductive performance of lalawak jengkol fish Barbodes sp. Four isonitrogenous (30.33-30.82%) and isocaloric (3428.17-3586.40 kcal digestible energy/kg of feed) practical diet contained either 19.40:210, 19.40:220, 19.40:240 and 19.40:248 mg VCE/kg of feed, respectively, were fed to lalawak fish broodstock. The broodstock were cultivated in net cages held in village earth pond. Fish were fed using these diets at 5% of body weight for 15 days. During the feeding period, gonad maturation stage were examined. The VCE and total lipid contents in egg production was increased as the dosage of VCE in the diet was elevated. The VCE affected the hepato somatic index, gonado somatic index, fecundity, egg weight, egg diameter, number of spawning broodstock, hatching rate, and total number of larvae produced. Fish fed with diet of 19.40:226.9 mg VCE/kg significantly produced highest gonado somatic index, fecundity, egg weight, number of spawning broodstocks, hatching rate, and total number of larvae.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id