Abstrak
Pembinaan Kelompok Peternak Domba Melalui Keterampilan Manajemen Pakan Dalam Meningkatkan Produktivas Domba (Pengabdian Masyarakat di Desa Sindang Pakuon Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang)
An An Nurmeidiansyah, S.Pt.
Unpad
Indonesia
Unpad
sumber pakan hijauan, teknologi pengolahan pakan, ternak
Ketersediaan sumber pakan hijauan baik rumput maupun legume, dan limbah pertanian (jerami padi) umumnya sangat tergantung pada musim. Pada musim penghujan, akan melimpah dan pada musim kemarau ketersediannya terbatas. Untuk menjaga kelangsungan ketersediaan hijauan tersebut, perlu dilakukan peningkatan keterampilan manajemen pakan. Penanaman legume pohon di lahan-lahan yang kosong perlu digalakkan, selain teknologi pengawetan hijauan perlu dilakukan karena dapat meningkatkan kandungan nutrisinya. Sehingga produksi hijauan pada musim penghujan dapat diawetkan untuk memenuhi ketersediaan hijauan pada musim kemarau. Teknologi pengawetan/pengolahan pakan dapat dilakukan secara fisik, secara kimiawi, dan secara biologis. Teknologi tersebut dapat digunakan sesuai dengan tingkat kemampuan peternak. Sebagai contoh; untuk pengolahan fisik dan kimiawi/biologis, peternak dapat menggunakan alat dan bahan sederhana, seperti dengan penambahan urea atau abu sekam ke dalam hijauan pakan. Teknologi secara biologis sering dikenal sebagai bioteknologi. Bioteknologi dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan probiotik. Tujuan dari kegiatan ini adalah: a) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peternak dalam mengolah jerami padi melalui teknik silase menggunakan probiotik. b) Meningkatkan apresiasi peternak terhadap pentingnya pemberian ransum bermutu tinggi untuk meningkatkan kinerja ternaknya sesuai dengan potensi genetik. Untuk meningkatkan pengetahuanpeternak dalam meningkatkan produktivitas sapi potong maka metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan Evaluasi yang akan dilakukan dengan dua cara: 1) melalui postest dan tanya jawab untuk mengetahui apakah ada perubahan dalam pengetahuan teknologi pengolahan pakan denbgan memanfaatkan limbah pertanian yang ada. Setelah peternak mendapatkan penyuluhan mengenai macam teknologi pengolahan pakan. Peternak mulai menyadari sumber pakan potensial yang berasal dari limbah pertanian. Peternak mulai mengatur pemberian pakan yang berimbang yang berasal dari hijauan berupa rumput dikombinasikan dengan legume dan limbah pertanian seperti jerami padi secara seimbang dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi domba. Terdapat faktor penghambat yakni kekurangan modal bagi peternak yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pakan karena masih harus dibeli dan keberadaannya bersaing dengan ternak lain.