Abstrak RSS

Studi Pola Sebaran Dan Kedalaman Polusi Air Tanah

Studi Pola Sebaran Dan Kedalaman Polusi Air Tanah
Bambang Wijatmoko, Hariadi
FMIPA Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , ,

Pencitraan bawah permukaan di sekitar saluran pembuangan limbah industri Rancaekek telah dilakukan menggunakan metode resistivitas 2D dengan konfigurasi Schlumberger dan Wenner. Penelitian ini bertujuan untuk menduga pola sebaran dan kedalaman air tanah yang sudah tercemar. Pengukuran dilakukan pada tiga lintasan yang dekat saluran pembuangan, dan satu lintasan yang jauh dari saluran. Untuk mengetahui kandungan magnetik air limbah, dilakukan kajian kemagnetan batuan melalui pengukuran suseptibilitas magnet sampel endapan sedimen sungai. Sampel diambil dari endapan sedimen saluran pembuangan. Data hasil pengukuran metode resistivitas selanjutnya diolah menggunakan program Res2DInv untuk menghasilkan penampang resistivitas. Interpretasi terhadap penampang resisitivitas tersebut menunjukkan bahwa struktur perlapisan batuan daerah penelitian terdiri atas lapisan penutup, lapisan kedap air, dan lapisan akuifer. Keberadaan air tanah tercemar diindikasikan oleh lapisan konduktif dengan resistivitas kurang dari 8 ohm.meter. Pada daerah yang dekat dengan saluran, penyebarannya diduga merata ke seluruh lapisan air tanah permukaan hingga kedalaman lapisan kedap. Sedangkan pada daerah yang jauh dari saluran penyebarannya tidak terlalu merata, melainkan setempat-setempat dan tidak terlalu dalam. Pencitraan resistivitas dengan konfigurasi Schlumberger berhasil melokalisir zona rembesan air tanah dangkal yang tercemar. Zona rembesan banyak dijumpai pada daerah dekat saluran pembuangan, sehingga diduga pencemaran air tanah sudah menembus lapisan akuifer tengah (kedalaman 30 – 60 meter). Pada daerah yang jauh dari saluran tidak ditemukan adanya zona rembesan. Suseptibilitas magnetik dalam endapan sedimen menunjukkan variasi yang signifikan dari satu lokasi ke lokasi yang lain, namun belum dapat memberikan gambaran tentang kondisi dan tingkat pencemarannya.

Resistivity subsurface imaging surrounding waste liquid disposal canal in Rancaekek industrial area, Bandung–West Java had been conducted using Resistivity 2D method with configuration of Schlumberger and Wenner. The aim of the research is to identify spreading model and the depth of ground water which had been polluted by industrial waste. Measurement was carried out in three lines that cut crossed disposal canal. Another line, which was 600 meters from disposal, was used as comparison data. Magnetic content in liquid waste was analyzed through susceptibility measurement of sample magnet from sediment’s deposit on the bottom of canal. Subsequently resistivity data was processed using Res2DInv software to produce contour 2D resistivity. Result of the measurement revealed that rock layering structures in research area were consisted of cover layer, impermeable layer and aquifer layer. The existence of polluted ground water was indicated by conductive layer with resistivity less than eight ohm.meter. In the area that closed to canal, it was assumed that the pollutant was spread throughout to all surface ground water layers to the depth of impermeable layer. Whereas in area that is far from the canal, its spread was inequitable, it is only occurred in some places and not too deep. Resistivity imaging with Schlumberger configuration was succeed localizing the seepage zone of the polluted shallow ground water. The seepage zones were frequently found in area that closed to disposal canal, polluted ground water seeped into middle aquifer layer (30-60 meter depth). In Area that is far from disposal canal was not found the existence of seepage zone. Magnetic susceptibility of river’s deposit illustrated the significant variation from one location to another, yet it could have not given an illustration regarding the condition and the pollution level.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id