Abstrak
Identifikasi Senyawa Physalin Dari Cecendet
Duyeh Setiawan, Yana Sumpena
Batan
Indonesia
Unpad
Cecendet, HPLC, iradiasi, irradiation, KCKT, kultur jaringan, physalin, Physalis angulata L., tissue culture
Physalin merupakan senyawa metabolit sekunder golongan steroid yang bersifat anti kanker dapat diisolasi dari tanaman cecendet (Physalis angulata L.). Metabolit sekunder dalam tanaman dapat disintesis dengan cara teknik kultur jaringan menggunakan sinar radiasi gamma untuk menghasilkan bakal tanaman (plantlet) yang lebih baik pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis metabolit sekunder dari bakal tanaman cecendet hasil kultur jaringan setelah perlakuan iradiasi sinar gamma. Bakal tanaman cecendet tanpa diiradiasi dan hasil perlakuan dosis iradiasi sinar gamma 0,00, 0,22, 0,88 dan 1,54 Gy (Gray) masing-masing diekstraksi dengan pelarut kloroform, kemudian fraksi yang dihasilkan diidentifikasi dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi berdasarkan kondisi optimum kolom fasa-terbalik -Bondapak TM C-18, detektor ultra violet pada panjang gelombang 254 nm, fase gerak campuran metanol : air ( 28,5 : 71,5 ) dan laju alir 1,5 mL/menit. Kromatogram KCKT dari ekstrak bakal tanaman cecendet tanpa iradiasi ( 0,00 Gy ) menunjukkan beberapa puncak senyawa dengan waktu retensi 1,5; 1,8; 2,4; 2,6; 3,2; 3,7; 4,1; 5,0; 5,3; 6,5; 6,9; 10,0; 10,5; 12,2; 16,6 menit, dan kromatogram dari ekstrak bakal tanaman cecendet dengan dosis iradiasi 0,22 Gy yang paling baik adalah 1,2; 1,4; 1,8; 2,3; 2,5; 2,6; 3,0; 3,7; 3,9; 4,4; 4,6; 5,1; 9,0; 9,2; 10,0; 10,5; 11,2; 12,2 menit. Analisis dengan membandingkan terhadap standar senyawa physalin D yang mempunyai waktu retensi 3,7 menit dan senyawa physalin B dengan waktu retensi 11,2 menit, menunjukkan bahwa bakal tanaman cecendet tanpa iradiasi mengandung senyawa physalin D sebanyak 0,65 mg/g sampel jaringan kering, sedangkan bakal tanaman cecendet dengan dosis iradiasi 0,22 Gy mengandung physalin D sebanyak 0,86 mg/g sampel jaringan kering dan physalin B sebanyak 0,26 mg/g sampel jaringan kering. Identifikasi menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi menunjukkan bahwa perlakuan iradiasi sinar gamma pada teknik kultur jaringan tanaman cecendet dapat meningkatkan kadar metabolit sekunder.
Physalin constitutes of secondary metabolite compound of steroid classified as anti cancer that can be isolated from cecendet plant (Physalis angulata L.). The secondary metabolite of the plants can be synthesized with tissue culture technique by gamma-ray radiation. The objective of this research is to identify the secondary metabolite species of the plantlet plant of cecendet after treatment of gamma ray irradiation. The cecendet plantlet clone of non irradiation and gamma ray irradiation are 0.00, 0.22, 0.88 and 1.54 Gy (Gray) dose treatments, were extracted with chloroform, then the result of fraction were identified with high performance liquid chromatography method based on optimum condition of -Bondapak TM C-18 reverse-phase column, ultra violet detector at 254 nm wavelength, mobil phase of methanol : waters (28.5 :71.5 ) mixture solution and flow rate is 1.5 mL/minutes. The HPLC chromatogram of cecendet plantlet clone without irradiation (0 Gy) showed some peaks of compound with retention time is 1.5, 1.8, 2.4, 2.6, 3.2, 3.7, 4.1, 5.0, 5.3, 6.5, 6.9, 10.0, 10.5, 12.2, 16.6 minutes, and the optimum condition of irradiation dose treatment ( 0.22 Gy ) 1.2, 1.4, 1.8, 2.3, 2.5, 2.6, 3.0, 3.7, 3.9, 4.4, 4.6, 5.1, 9.0, 9.2, 10.0, 10.5, 11.2, 12.2 minutes. The comparative of analysis to physalin D compound standard which has 3.7 minutes retention time and physalin B which has 11.2 minutes, concluded that the cecendet plantlet clone non irradiation of physalin D compound content was 0.65 mg/g tissue dry sample, whereas the cecendet plantlet clone irradiation dose treatment (0.22 Gy) of physalin D was 0.86 mg/g tissue dry sample and physalin B was 0.26 mg/g tissue dry sample. Identification of sample by reverse phase high performance liquid chromatography method showed that gamma ray irradiation treatment on the tissue culture of cecendet plant would increase the secondary metabolit content.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id