Abstrak RSS

Karakterisasi Genetika Rumput Laut Euchema spp

Karakterisasi Genetika Rumput Laut Euchema spp
Santi Rukminita Anggraeni, Sudarsono, Dedi Soedharma
IPB
Indonesia
Unpad
, , , ,

Eucheuma merupakan salah satu spesies alga merah yang tumbuh di Indonesia sebagai penghasil karaginan. Pengenalan taksonomi Eucheuma dengan menggunakan karakter morfologi banyak menghasilkan kesalahapahaman penamaan spesies secara ilmiah dan pemberian nama komersil, karena tingginya tingkat plastisitas morfologi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi variasi genetik jenis rumput laut Eucheuma yang tumbuh liar dan yang dibudidayakan di beberapa perairan Indonesia menggunakan penanda RAPD. Analisa RAPD meliputi isolasi dan purifikasi DNA, amplifikasi PCR dengan primer RAPD dan analisa statistik data molekuler menggunakan program NTSYS dan Minitab 14. Diperoleh sebelas primer RAPD : OPF-15, OPA-3, OPA-4, OPA-15, OPA-17, OPB-3, OPB-6, OPB-18, OPC-8, OPC-10 dan OPC-15 yang dapat mendeteksi variasi dan keragaman genetik yang ada pada 5 jenis rumput laut yang dibudidaya yang diidentifikasi sebagai Eucheuma cottonii atau Kappaphycus alvarezii dan 3 jenis rumput laut liar yang secara fenotip merupakan Eucheuma cottonii, Eucheuma spinosum dan E. edule. Hasil analisa similaritas dan gerombol membagi kedelapan jenis rumput laut tersebut terbagi menjadi tiga grup pada tingkat kemiripan genetik 64% dimana grup 1 terdiri dari : Grup 1(P, Kc, Krw); Grup 2 (dua subgrup : subgrup 1( L1 dan M1) dan subgrup 2 (L2 dan L3) dan Grup 3: M2. Spesies Eucheuma cottonii liar dengan yang yang dibudidaya memiliki hubungan kekerabatan dan kedekatan genetik. Perbedaan atau jarak genetik yang diperoleh menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan ditentukan oleh jenis spesies, varietas spesies dan asal bibit.

Eucheuma is one of red seaweed species grows in Indonesia that produces carrageenan. It is well known for long time that the formal taxonomy of the taxa is confused due to morphological plasticity. The research was conducted to assess genetic variation in some wild and cultivated species of Eucheuma live within some areas in Indonesia using RAPD markers. RAPD analysis consisted of isolation and DNA purification, PCR amplification with RAPD primers and data analysis with NTSYS and Minitab 14. Result showed that eleven RAPD primers : (OPF-15, OPA-3, OPA-4, OPA-15, OPA-17, OPB-3, OPB-6, OPB-18, OPC-8, OPC-10 dan OPC-15) were produced. These bands showed genetic variation in 5 cultivated seaweed identified as Eucheuma cottonii or Kappaphycus alvarezii and 3 wild species morphologically identified as Eucheuma cottonii, Eucheuma spinosum dan E. Edule. The phenogram that was generated from similarity matrix showed that using similarity coefficient 64%, the accessions were divided into three groups Group 1(P, Kc, Krw); Group 2 (subgroup: subgroup 1(L1 and M1); subgroup 2 (L2 and L3) and Group 3: M2. Using Principal Component Analysis, there were 47 bands involved in the grouping of the accessions. Wild species and cultivated species had genetic relationship and lineage. Between cultivated species, also among wild and cultivated species there are genetic variation detected. This result showed that genetic variation and relationship was determined by type and the source of species.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id