Abstrak
Pendugaan Heritabilitas dengan Model Direct Additive Genetic Effect dan Model Maternal Genetic Effect pada Bobot Sapih domba Priangan
Dudi
Unpad
Indonesia
Unpad
bobot sapih, direct additive genetic effect, domba priangan, heritabilitas, heritability, maternal genetic Effect, priangan sheep, weaning weight
Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai heritabilitas (h2) dengan menggunakan model direct additive genetic effect (model 1) dan maternal genetic effect (model 2) pada bobot sapih (BS) domba Priangan. Sejumlah 1237 catatan domba yang berasal dari 38 pejantan dan 732 induk telah dianalisis dengan restricted maximum likelihood REML untuk menduga heritabilitas. Efek tetap yang dimasukkan kedalam analisis adalah jenis kelamin, tahun-musim dan tipe kelahiran. Hasil penelitian menujukkan bahwa dugaan nilai h2 BS untuk model 1 adalah 0,49 ± 0,15, sedangkan pada model 2 adalah 0,13 + 0,08 dengan nilai maternal genetic effect (m2) sebesar 0,24 ± 0,09. Direkomendasikan bahwa dalam menduga h2 bobot sapih domba Priangan sebaiknya menggunakan model 2 yang memperhitungkan maternal genetic effect, karena hasilnya tidak terbias lebih tinggi seperti pada model 1.
The aim of this research was estimate the heritability (h2) with direct additive genetic effect model (model 1), and maternal genetic effect (model 2) for weaning
weight (WW) on Priangan sheep. The total of 1237 records lambs from 38 sires and 732 dams had been analysed with restricted maximum likelihood (REML) for estimates of h2. Fixed effect fitted were sex, season and birth type. The results indicated that the estimate of h2 for WW with model 1 was 0.49 ± 0.15; model 2 was 0.13 + 0.08, and maternal genetic effect (m2) was 0.24 ± 0.09. The result of this research could be recommended that selection towards Priangan sheep at birth weight should be considered maternal genetic effect model in estimating h2.