Abstrak
Formulasi Dan Evaluasi Sabun Cair Antikeputihan Dengan Ekstrak Etanol Kubis Sebagai Zat Aktif
Ami Tjitraresmi, Sri Agung Fitri Kusuma, Dewi Rusmiati
Unpad
Indonesia
Unpad
Brassica oleracea var. capitata, Candida Albicans, flour albus, keputihan, kubis, sabun cair, vaginal douche
Keputihan merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengganggu terutama bagi wanita. Dilaporkan penyebab utama keputihan adalah jamur Candida albicans. Pada penelitian ini telah dilakukan formulasi dan evaluasi sediaan sabun cair antikeputihan yang mengandung ekstrak etanol kubis menjadi suatu sediaan yang stabil, aman, dan memenuhi persyaratan suatu sediaan sabun cair untuk keputihan pada vagina. Hasil formulasi sediaan sabun cair ekstrak etanol kubis memiliki karakteristik organoleptis : bentuk larutan, warna coklat tua, dan bau khas kubis. Hasil evaluasi yang meliputi pengamatan organoleptis, pH, berat jenis dan aktivitas antijamur selama masa penyimpanan, menunjukkan bahwa kedua formula uji dan formula blanko memiliki kestabilan yang baik. Aktivitas antijamur yang dihasilkan oleh kedua formula uji menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ektrak etanol maka semakin besar pula diameter hambat yang terbentuk. Berdasarkan penelitian tersebut, formula A2 dengan konsentrasi ekstrak etanol kubis 8,75 % merupakan formula yang paling baik dan memenuhi persyaratan sabun cair antikeputihan. Hasil uji banding aktivitas antijamur menunjukkan bahwa sediaan sabun cair ekstrak etanol memiliki aktivitas yang lebih kecil dibandingkan sabun cair yang mengandung Povidone iodine sebagai zat aktifnya. Nilai banding tersebut yaitu 1 : 0,2576 . Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa formula A2 dan ektrak etanol kubis tidak menimbulkan iritasi, dibandingkan dengan kontrol normal.
Fluor albus is a very common cause of disease and discomfort, especially among women. Recent study reported that major causative of this infection is C. albicans. In this research, formulation and evaluation of antiflour albus vaginal douche containing ethanol extracts of cabbage become stabile, safe and fulfiill the requirement of vaginal flour albus treatment, had been done. The result showed that the vaginal douche had characteristics: solution form, dark brown, and cabbage smell. The result of its evaluation consist of several observation on organoleptic, pH, weight indeks and antifungal activity during storage times (56 days), showed that both of tested formulas and blank formula had given good stability. In addition, the antifungal activity produced by both of formulas showed that higher concentration used higher inhibition diameter formed. Based on the research, A2 formula which contain extract ethanol of cabbage at 8,75 % w/v was the best formula. The result of comparison antifungal activity showed that the vaginal douche had less activity than vaginal douche containing povidone iodine. Its comparison value was 1 : 0,2576 . Meanwhile irritation test showed that A2 formula and the extract did not caused irritation to backbone skin of rabbit.