Abstrak
Tindak Tutur Perempuan Dan Laki-Laki
Ekaning Krisnawati, Aquarini Priyatna, Rasus Budhyono
Fak. Sastra Unpad
Indonesia
Unpad
dominasi, domination, speech acts, Tindak tutur, umpatan, verbal abuse
Stereotipe gender telah membentuk cara-cara laki-laki dan perempuan saling berkomunikasi. Laki-laki, atau yang memiliki karakter maskulin, cenderung mendominasi, sementara perempuan, atau yang berkarakter feminin, cenderung memperlakukan lawan bicaranya dengan setara. Penelitian ini, yang objeknya adalah dua drama Inggris (Tea And Sympathy, dan Pygmalion), mencoba membuktikan teori ini. Penelitian ini berusaha untuk menunjukkan tokoh mana dalam drama tersebut yang dominan. Tindak tutur yang menunjukkan dominasi dikategorikan menurut pembagian umpatan yang dikemukakan Evans. Setelah diteliti, penulis menyimpulkan bahwa laki-laki, atau yang memiliki seperangkat karakter maskulin memiliki kecenderungan lebih banyak untuk mendominasi lawan bicaranya, dan bahwa sebagian besar kategori umpatan dari Evans digunakan dalam pembicaraan yang dianalisis.
Gender stereotyping has shaped the ways by which males and females communicate one with another. Males, or those one who are masculine in characters, tend to dominate, while females, or those having feminine characters, tend to treat their speech partners equally. The research, the objects of which are two English dramas (Tea and Sympathy, and Pygmalion), tries to prove this theory. It attempts to point out which characters in the dramas are dominant. Speech acts indicating domination are categorised according to Evans’s classification of verbal abuse. Having analysed the data, the writers came to a conclusion that males, or those with a set of the so-called masculine characters, have more tendency to dominate their speech partners, and that the larger part of the verbal abuse categories as proposed by Evans is used in the speeches analysed.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id