Abstrak
Perubahan Pengeloaan Hutan
Johan Iskandar, Azhar Ginanjar
FAk. Mipa, PPSADL, MM Unpad
Indonesia
Unpad
aktivitas HPH/HPHH, changes, forest management, HPH/HPHH activities, pengelolaan hutan, Perubahan, sistem keterlanjutan, sustainable system
Secara tradisional, masyarakat Dayak yang bermukim di tiga desa: Desa Dempar, Jontai, dan Sembuan, Kutai Barat, Kalimantan Timur telah berhasil mengelola hutan secara berkelanjutan, terutama untuk berladang, bertanam rotan, bertanam buah-buahan, dan mengumpulkan berbagai hasil ikutan hutan. Namun, dewasa ini pengelolaan hutan secara tradisional oleh masyarakat Dayak tersebut telah menglami perubahan secara drastis. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah hutan mereka telah dimanfaatkan untuk kepentingan HPH/HPHH. Pada tulisan ini penulis membahas tentang berbagai isu mendasar tentang berbagai perubahan lokal pengelolaan hutan oleh masyarakat Dayak yang tinggal di tiga desa yang diakibatkan oleh adanya aktivitas HPH(Hak Pengusahaan Hutan)/ HPHH (Hak Pengusahaan Hasil Hutan atau HPH skala kecil). Penulis berpendapat bahwa keberhasilan pengelolaan hutan oleh masyarakat lokal di 3 desa itu telah terganggu dengan berat oleh HPH/HPHH. Konsekuensinya, keterlanjutan ekosistem hutan untuk masa mendatang cenderung sulit dipertahankan oleh masyarakat Dayak tersebut.
Traditionally, the Dayak people who reside in three villages: Desa Dempar, Jontai, and Sembuan, Kutai Barat, East Kalimantan had successfully managed the forest by sustainable system, particularly for practising swidden cultivation, planting rattans, planting fruit trees, and collecting non-timber forest products. Currently, however, the Dayak traditional forest management system has dramatically changed because their forest hes been exploited by the HPH/HPHH. In this article, the authors address some fundamental issues concerning changes of local forest management undertaken by Dayak people who live in those three villages caused by impact of the Forest Concession (HPH)/the Forest Product Concession (HPHH or HPH small scale) activities. The authors argue that the successful local community forest management in those three villages has been significantly disturbed by the HPH/HPHH. Consequently, the sustainability of forest ecosystem for the future has tended to hardly be maintained by the Dayak community.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id