Abstrak
Negara Orde Baru
Budi Rajab
Fisip Unpad
Indonesia
Unpad
assemblance, industrialisasi, industrialization, new order, Orde Baru, paradigm, paradigma, perakitan, stabilitas, stability
Model pembangunan yang dikembangkan rezim Orde Baru sejak awalnya sudah beresiko. Ketergantungan pada utang dan kapital luar negeri, proses industrialisasi yang berbasis pada teknologi perakitan, dan pemihakan pada golongan ekonomi kuat dengan mengabaikan sektor ekonomi perdesaan dan golongan ekonomi lemah adalah faktor-faktor yang mendorong pada terbukanya potensi krisis ekonomi besar. Bila hampir selama tiga puluh tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil itu dimungkinkan karena ditopang oleh format politik yang birokratik dan otoriter, yang memaksakan berlakunya mekanisme politik yang tidak memungkinkan adanya koreksi yang mendasar, baik melalui mekanisme internal maupun mekanisme eksternal dan juga tidak peduli dengan persoalan legitimasi. Check and balance antara masyarakat dan negara tidak ada, kedua belah pihak berada dalam hubungan yang timpang, negara mensubordinasi masyarakat. Jikalau rezim reformasi yang menggantikan rezim Orde Baru tidak mengubah secara mendasar paradigma pembangunan ekonomi dan juga tidak mengembangkan demokrasi yang partisipatif, maka krisis ekonomi yang sudah menerpa lebih dari enam tahun ini sulit untuk bisa pulih kembali.
Development model developed by New Order regime has been risky since the beginning. Dependent on loan and capital from overseas, industrialization proccess based on the assembling, and taking side to the strong economic group by ignoring village economic sector and the weak economic group, are the potential factors pushing big economic crisis. The Indonesian relative economic stability during the last thirty years might be due to the beaurocratic political format and authoritarian which forced the political mechanism without the possibility of basic correction through both internal and external mechanisms and disregarded legitimacy. There was no check and balance between society and the state, both sides were in the unbalanced relation; the state subordinated society. Therefore, the new regime should change the paradigm of economic development and develop participatory democracy, otherwise the economic crisis that has been hiting the country since six years ago will be difficult to recover.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id