Abstrak RSS

Memaknai Kembali Konstitusi Kita

Memaknai Kembali Konstitusi Kita
Otje Salman, Anthon F. Susanto
Fak. Hukum Unpad
Indonesia
Unpad

The development of law in Indonesia presently has entered the transition period, that is, turning into paradigmatic law development, which is based on authority, directing to emansipative law. This kind of position demands some sort of enthusiasm to reinterpret our constitution, because basically as quoted from Hegel’s philosophy, constitution is the “spirit” that will be capable of leading this nation to get out of the crises, particularly crises of confidence in law. As the “spirit”, constitution has consequently to be correctly comprehended through the concept based on goodness, wisdom and justice, not on the contrary like evil (wickedness), power and greed. Only with creativity and wisdom, our constitution can be understood more holistically.

Pembangunan hukum di Indonesia saat ini memasuki masa transisi, yaitu terjadinya perubahan paradigmatik dari hukum yang berbasis kekuasaan mengarah kepada hukum emansipatif. Posisi demikian ini menuntut semacam semangat untuk memaknai kembali konstitusi kita, karena pada dasarnya konstitusi dengan mengutip pandangan Hegel merupakan ‘roh’ yang mampu menuntun bangsa ini keluar dari krisis, yaitu krisis kepercayaan terhadap hukum. Sebagai roh, maka konstitusi harus dimaknai dengan benar yaitu melalui pemaknaan berdasarkan nafas kebaikan, kearifan, dan keadilan bukan sebaliknya dengan nafas keburukan, kekuasaan dan keangkaramurkaan. Hanya dengan kreatifitas dan kearifan maka konstitusi kita dapat dipahami lebih holistik.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id