Abstrak RSS

Dilema Kebijakan Fiskal

Dilema Kebijakan Fiskal
Ardi Nova, Andre R Daud
Univ. Jambi, Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Sebagai negara berkembang, Indonesia selalu menghadapi dilema dalam menetapkan kebijakan fiskal dalam negeri berkaitan dengan tingginya rasio hutang dengan PDB sehingga menyebabkan keterbatasan dalam hal pembiayaan pemerintah.Selama ini,disain kebijakan fiskal selalu didasarkan atas indikator-indikator makroekonomi Indonesia. Tujuan dari artikel ini adalah; (1) mengevaluasi dampak kebijakan dari kenaikan tingkat pajak dan pembiayaan pemerintah terhadap indikator-indikator makroekonomi Indonesia; (2) membandingkan efektivitas kebijakan-kebijakan tersebut. Data yang digunakan adalah data time-series 1970-1999. Model ekonometrik dengan persamaan simultan digunakan untuk menganalisis dampak tersebut, yang terdiri dari 8 persamaan (4 perilaku dan 4 identitas). Hasil simulasi menunnjukan bahwa kenaikan pajak sebesar 10% menghasilkan respon yang negatif terhadap hampir seluruh indikator makro, sementara adanya kenaikan belanja pemerintah sebesar 5% menghasilkan respon positif pada jumlah hutang pemerintah, pendapatan pemerintah, tingkat tabungan dan investasi, meskipun tingkat konsumsi tidak terpengaruhi secara nyata. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan ekspansi fiskal lebih tepat dalam konteks pertumbuhan PDB, meskipun kebijakan tersebut cenderung menghasilkan crowding-out effect.

Indonesia, as a developing country, is always experiencing dilemmatic fiscal policy related to relatively high debt ratio to GDP and the limited availability of government funding. The design of fiscal policy is directed at base of macro economic indicators. The purpose of this article is twofold; (1) evaluating the effect of the rise in tax rate and government expenditure to Indonesian economic indicators and [2] comparing the effectiveness of that kind of policy. Time series data of year 1970-1999 was employed to form the economic model. Simultaneous equation model was preferred to analyze the effect of those fiscal policies; consisting of 8 equations (4 behaviors and 4 identities). The simulation indicated that rising tax to 10% generated a negative impact to almost all economic indicators except government revenue, while 5% rising of government expenditure did not influence private consumption but increased the quantity of foreign debt, government revenue, saving rate and government investment. It could be concluded that expansively fiscal policy would generate more positive impact in the manner of GDP growth although such policy has created the crowding-out effect.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id