Abstrak RSS

Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan Hasil Belajar
Almasdi Syahza, Henny Indrawati
FKIP Univ. Riau
Indonesia
Unpad
, , , ,

Matakuliah Manajemen Agribisnis bertujuan untuk memperkenalkan gagasan-gagasan dan prinsip dasar manajemen di bidang agribisnis. Penyampaian materi kuliah lebih bersifat monoton, mahasiswa kurang dituntut untuk bersikap aktif di dalam kelas. Akibatnya ketuntasan belajar tidak tercapai. Ketuntasan belajar diukur dengan daya serap rnahasiswa pada setiap akhir proses pembelajaran melalui evaluasi setiap pokok bahasan. Suatu pokok bahasan dikatakan tuntas apabila rata-rata daya serap mahasiswa di atas 75 persen yang ditunjukkan oleh hasil belajar yang diperoleh. Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Instrumen pembelajaran yang digunakan adalah garis besar program pengajaran (GBPP), silabus, handout, buku ajar, satuan acara perkuliahan (SAP), dan kontrak perkuliahan. Sedangkan instrumen pengumpul data adalah berupa tes tertulis bentuk uraian, kertas kerja (makalah) dan jumlah kehadiran. Prosedur pada PTK terdiri dari 5 tahap setiap siklus, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, observasi, dan refleksi. Tingkat penguasaan mahasiswa pada siklus I hanya mencapai sebesar 72,5%, pada siklus II meningkat menjadi kriteria sangat baik yakni mencapai 77,5% dan kriteria baik sebesar 22,5%. Secara statistik terjadi perbedaan yang berarti. Arah perbedaan tersebut bersifat positif, artinya perubahan kepada yang lebih tinggi (lebih baik). Tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi yang disajikan dengan memberikan handout menunjukkan hasil yang lebih baik yakni sebanyak 85% mahasiswa memperoleh kriteria baik dan sangat baik, sedangkan yang memperoleh kriteria cukup hanya 15%.

The objective of Agribusiness management is to introduce the ideas and basic principles of management in Agribusiness. The presentation of the course is monotonous; the students are less enforced to be active in the classroom. The result is not quite satisfactory. The study completion is measured by means of the student absorption power the end of every topic discussed. A topic is called completed if the average of the students absorption power is above 75% indicated by the result achieved. Study improvement is done by the method of class action research. Study instrument used is outline of Teaching Programs, syllabi, handouts Handbooks, teaching units and study contracts, while the data collecting instrument is written test, description, working paper and the number of students presence. The procedure of class action research consists of 5 levels in every cycles’ planning, action completion evaluation, observation and reflection. The level of the students’ study mastery in cycle I reaches only as big as 72.5% and in cycle II improves 77.5% regarded as the best and good as big as 22.5% statistically, the achievement is very significant. The direction of difference is very positive, i.e. from good to better. The level of the students’ mastery on the subject as a resalt of handout shows that 85% of the students belong to good and excellence, and fair only 15%.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id

Download: 5-ALMASDI abstrak