Abstrak
Kualitas Pelayanan Dan Alternatif Model
Faria Ruhana
IPDN Sumedang
Indonesia
Unpad
counselling of agriculture, kualitas pelayanan, otonomi daerah, penyuluhan pertanian, Regional Autonomy, service quality
Penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan penyuluhan pertanian kepada petani di Kabupaten Garut. Di samping itu untuk menganalisis dan memberikan alternatif model penyuluhan pertanian. Dari penelitian ini diperoleh temuan penting bahwa setelah diberlakukan otonomi daerah jumlah, kualitas dan kompetensi penyuluh pertanian justru menurun. Hal ini mengakibatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada petani menjadi menurun pula. Sedangkan dari pengkategorian skor pada penerapan teori Zeithaml, et. al. (1990) menunjukkan bahwa dimensi assurance mendapatkan penilaian paling rendah dari responden. Sehingga perubahan kualitas pelayanan sebaiknya dimulai dengan memperbaiki indikator pembentuk dimensi ini. Berikutnya perubahan dilakukan bertahap atau paralel pada dimensi reliability, tangible, responsiveness dan empathy. Model pengembangan yang dapat diberikan yaitu menyediakan fasilitas sistem informasi disertai pelatihan yang intensif guna meningkatkan kinerja penyuluh pertanian, sehingga akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
This researchs with method of survey with the purpose to determine the quality of agriculture counseling services to the farmers, was conducted in Garut District, in addition to analyzing and providing an alternative model of agricultural counseling. This research obtained important findings that the effect of regional autonomy, the quality and competence of agricultural counseling workers is decreasing. This resulted in the quality of services provided to farmers to be declining too. While the scores on the application of categorization theory Zeithaml, et. al. (1990) shows that the dimension of assurance of getting the lowest ratings from respondents. So that changes in service quality should start with improving the indicators of this dimension formation. The next change is gradual or parallel to the dimensions of reliability, tangible, responsiveness, and empathy. Development model given provides information systems with intensive training in order to improve the performance of agricultural counselor, eventually improve the quality of services provided.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id