Abstrak
Penentuan Komposisi Kimia
Dessy Gusnita, Tuti Budiwati, Iis Sofiati, Wiwiek Setyawati
LAPAN Bandung
Indonesia
Unpad
acid rain, Bandung basin, Cekungan Bandung, Hujan asam
Secara topografi Bandung terletak pada 6054’S, 107035’E dan merupakan cekungan yang unik. Kondisi pegunungan yang mengelilingi kota Bandung seolah menjadi penghalang keluarnya polutan dari kota Bandung. Penelitian mengenai keasaman air hujan telah dilakukan di pusat kota Bandung (Budiwati, dkk 1990-2000) dan menunjukkan telah terjadi hujan asam di kota Bandung. Pada penelitian ini akan diteliti bagaimana pengaruh polutan dari pusat kota terhadap keasaman air hujan di wilayah tepian cekungan. Dari 7 lokasi pengukuran (Lembang, Padalarang, Soreang, Cipatik, Cikadut, Tangjungsari dan Ciparay)
yang di teliti dari bulan Juni-Oktober 2001 diperoleh data bahwa terjadi trend penurunan pH di semua wilayah. Rata-rata pH masing-masing tempat adalah Lembang 5,82; Cipatik 5,85; Padalarang 5,95; Soreang 5,97; Tanjungsari 5,38; Cikadut 6,20 dan Ciparay 6,45.
Topograficcally, Bandung is located at 6054’S, 1070 35’E and shaped as a unique basin. Condition of the mountains surround the city of Bandung acted as a barrier of pollutant. Measurement of acid rain chemical composition in the centre of Bandung city had been done (Budiwati, et al 1990-2000) and show that acid rain ever happened in Bandung city. The research deal with how pollutan from city centre effect the conditions of acid rain at basin site of Bandung. From 7 (seven) locations where measurements had been carried out Lembang, Padalarang, Soreang, Cipatik, Cikadut, Tanjungsari and Ciparay) since June until Oktober 2001 gave data about trend of decreasing pH in all regions. Average pH in each location were Lembang 5,82; Cipatik 5,85; Padalarang 5,95; Soreang 5,97; Tanjungsari 5,38; Cikadut 6,20 and Ciparay 6,45.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id