Abstrak RSS

Pengaruh Metode Pemberian PGF2a Dalam Sinkronisasi Estrus Terhadap Angka Kebuntingan Sapi Perah Anestrus

Pengaruh Metode Pemberian PGF2a Dalam Sinkronisasi Estrus Terhadap Angka Kebuntingan Sapi Perah Anestrus
Nurcholidah Solihati
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , ,

Angka kebuntingan (conception ratelCR) merupakan parameter terpenting dalam menilai keberhasilan suatu program sinkronisasi estrus, karena upaya untuk memperoleh peningkatan angka kebuntingan merupakan tujuan utama penggunaan metode sinkronisasi estrus. Sinkronisasi estrus dapat dilakukan dengan pemberian progesteron, PGF2a atau pemberian kombinasi keduanya. Progesteron merupakan hormon yang pertama kali digunakan dalam program sinkronisasi estrus pada sapi. Metode ini didasarkan pada penemuan bahwa progesteron menekan aktivitas folikuler melalui pencegahan pelepasan gonadotropin dari hipofisis. Penggunaan PGF2a baik secara sendiri maupun dikombinasikan dengan hormon lain bertujuan untuk melisiskan corpus luteum (CL) sehingga terjadi perkembangan folikuler. Pemberian PGF2a dapat dilakukan secara intramuskular atau secara intrauterin. Kedua metode tersebut memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Pemberian secara intramuskular mudah dilakukan yaitu dengan cara injeksi namun dosis yang diperlukan cukup besar. Pemberian secara intrauterin hanya diperlukan dosis yang jauh lebih rendah namun memerlukan ketrampilan khusus. Informasi mengenai perbandingan respons yang dihasilkan oleh kedua metode tersebut sangatlah terbatas, untuk itulah dilakukan penelitian untuk mengetahui angka kebuntingan pada sapi perah anestrus yang dihasilkan sebagai hasil penggunaan kedua metode tersebut.

Download: pdf