Abstrak RSS

Deteksi Jamur Verticillium dahliae

Deteksi Jamur Verticillium dahliae
Tarkus Suganda, Fitri Widiantini, Andang Purnama, Ceppy Nasahi
Faperta Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , ,

Jamur V. dahliae merupakan jamur patogenik yang sangat merugikan berbagai jenis tanaman hortikultura, termasuk kentang, tomat, dan cabai. Sekali jamur ini terinfestasikan ke suatu daerah pertanaman, maka ia dapat menyebabkan penyakit yang hebat dan kerugian hasil. Kultivar resisten belum tersedia pada tanaman apa pun, dan jamur ini mampu bertahan di dalam tanah untuk waktu yang lama serta memiliki kisaran inang yang luas. Suatu survey untuk mengetahui keberadaan jamur V. dahliae di sentra pertanaman hortikultura di Kecamatan Lembang dan Pangalengan telah dilakukan. Sampel tanah diambil dari sembilan lokasi di tiga desa di Kecamatan Lembang dan dari 48 lokasi di lima desa di Kecamatan Pangalengan. Pengisolasian dilakukan dengan metode pengenceran dan penebaran suspensi ke atas media PDA dan ESA yang dilakukan di Laboratorium Fitopatologi Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran di Jatinangor. Penyampelan dan pengisolasian dilakukan dua kali. Namun demikian, dari semua sampel, tidak ditemukan keberadaan jamur V. dahliae dari Lembang dan Pangalengan.

V. dahliae is one of the most destructive fungi on many different horticultural crops, including potato, tomato, and pepper. Once this fungus has been introduced to a field, it may cause serious disease and yield loss. Resistant varieties to this fungus are not available in many crops, and this fungus has long survivability in soil without host, and has wide range of hosts. A survey to find out the existence of V. dahliae in the horticultural growing area of Lembang and Jurnal Bionatura, Vol. 5, No. 1, Maret 2003 : 38 : 47 39 Pangalengan districts had been carried out. Soil samples were collected from nine locations of three villages in Lembang District and from 48 locations of 5 villages in Pangalengan District. Isolation was carried out using a dillution method and by spreading the suspension over the surface of PDA and ESA agar media. These were carried out at the Laboratory of Phytopathology, Department of Plant Pests and Phytopathology, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran at Jatinangor. Sampling and isolation were carried out twice. However, of all samples processed, V. dahliae was not detected at all.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id