Abstrak
Keragaman Aktivitas Ekstrak Biji
Budi Martono, Djoko Prijono
1Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, IPB
Indonesia
Unpad
bengkuang, Botanical insecticides, Crocidolomia pavonana, insektisida nabati, yam bean
Aktivitas insektisidal ekstrak biji 10 nomor plasma nutfah bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urban) diuji terhadap larva instar ke 2 Crocidolomia pavonana (F.) di laboratorium dengan metode residu pada daun. Larva selama 2 hari diberi makan daun brokoli dengan atau tanpa perlakuan kemudian diberi makan daun brokoli tanpa perlakuan hingga larva mencapai instar ke 4. Jumlah larva yang mati dicatat tiap hari dan lama perkembangan larva yang bertahan hidup dari instar ke
2 hingga instar ke 4 dicatat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan dan digunakan ekstrak biji 0,1 % dari 10 nomor plasma nutfah bengkuang sebagai perlakuan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak biji 0,1 % dari 10 nomor pada larva instar ke 2 C. pavonana mengakibatkan kematian larva 0 % – 97,8 %. Dari 10 nomor plasma nutfah yang diuji, terseleksi satu nomor (PE008) yang memiliki
aktivitas kuat (menyebabkan kematian ≥ 95 %). Nilai mortalitas tersebut nyata lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mortalitas pada perlakuan lain. Dari hasil pengujian ekstrak biji PE008 pada tujuh taraf konsentrasi diperoleh LC50 dan LC95 masing-masing 0,03 % dan 0,07 %. Perlakuan dengan ekstrak yang aktif maupun yang tidak aktif memperpanjang lama perkembangan larva dari instar ke 2 ke instar ke 4. Sebagai kesimpulan dapat dikemukakan (1) ada keragaman aktivitas ekstrak antarnomor plasma nutfah, (2) ekstrak biji PE008 memiliki
aktivitas insektisidal yang kuat terhadap larva C. pavonana dan berpotensi sebagai sumber insektisida nabati.
Insecticidal activity of seed extracts of 10 yam bean (Pachyrhizus erosus (L.) Urban) accessions was evaluated on second-instar larvae Crocidolomia pavonana (F.) in the laboratory using a leaf residual method. The larvae were fed with treated or untreated broccoli leaves for 2 days, and then with untreated broccoli leaves until the fourth-instar stage. The number of dead larvae was recorded daily from the second to the fourth instar. The experiment was conducted in a completely randomised design with three replications, using ten accessions as treatments. Results showed that seed extracts of the ten accessions at 0.1 % applied on second-instar larvae of C. pavonana caused 0 % – 97.8 % larval mortality. Among the ten accessions evaluated, PE008 accession was the most active. The larval mortality was ≥ 95 % and significantly higher than those of the other accessions. Further test of PE008 seed extracts at seven different concentrations showed that LC50 and LC95 was 0.03 % and 0.07 %, respectively. The active and inactive extracts prolonged the developmental time of the surviving larvae from the second to the fourth instar. In conclusion, (1) variation in activity existed among accessions, (2) PE008 seed extracts were active against larvae C. pavonana and potential source of botanical insecticides
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id