Abstrak
Rapid Morphological Alterations
Bibin Bintang Andriana, Tat Wei Tay, Ishii Maki , Yoshiakira Kanai, Yoshihiro Hayashi, Masamichi Kurohmaru
The University of Tokyo, IPB
Indonesia
Unpad
Bisfenol-A (BPA), Bisphenol-A (BPA), Sel Sertoli, Sel Spermatogenik, Sertoli cell, Spermatogenic cell
Bisphenol A (BPA), a xenobiotic estrogenic compound, has been widely used as a plastic monomer. The alterations of Sertoli and permatogenic cells in prepubertal rats after short-term (6 and 9 hr) exposure to various concentrations of BPA in vitro were examined by TUNEL-staining and transmission electron microscopy. The testes of 20-day-old Sprague Dawley (SD) rats were cut into smaller pieces, and seeded in the medium. At 6 and 9 hr after administration of BPA at various concentrations (0, 10 nmol.mL-1, 1×10-2 nmol.mL-1, and 1×10-4 nmol.mL-1, respectively), the specimens were obtained for light and transmission electron microscopic observations. As a result, at 6 hr after exposure to BPA, the vacuolization within cytoplasm and the nuclear membrane rupture appeared in Sertoli cells. TUNEL-positive spermatogenic cells were also identified.
Bisphenol A (BPA) yang merupakan suatu senyawa estrogenik senobiotik telah banyak digunakan sebagai monomer plastik. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, alterasi sel Sertoli dan spermatogenik dari mencit yang diberi perlakuan pemaparan dengan berbagai konsentrasi BPA selama 6 dan 9 jam secara in vitro dilakukan
dengan TUNEL-staining dan mikroskop electron transmisi. Testis dari mencit Sprague Dawley berumur 20 hari dipotong-potong menjadi berukukan kecil dan dibenamkan di dalam medium. Setelah 6 dan 9 jam pemberian BPA pada konsentrasi 0, 10 nmol.mL-1, 1 x 10-2 nmol.mL-1, dan 1 x 10-4 nmol.mL-1, specimen diamati dengan mikroskop electron transmisi dan cahaya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa setelah dipaparkan terhadap BPA terlihat adanya vakuolisasi dalam sitoplasma dan ‘rupture’ pada membrane inti sel. Sel spermatogenik TUNEL-positive juga dapat teridentifikasi. Alterasi sedemikian rupa cenderung meningkat secara gradual sesuai dengan perlakukan dosis dan waktu. Perlakuan BPA berhasil mengidentifikasi sel-sel Sertoli dan spermatogenik apototik, dan sel-sel Sertoli dan spermatogenik nekrotik.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id