Abstrak 
Perubahan Genbun Itchi Sejak Zaman Meiji Hingga Zaman Heisei
Amaliatun Saleha
Unpad
Indonesia
Unpad
bahasa laki-laki, bahasa perempuan, genbun itchi, karya sastra Jepang modern, modern Japanese literature, the language of men, women's language, “genbun itchi”
Setelah zaman Meiji, bahasa Jepang bisa dikatakan mengalami perubahan. Ueno Chizuko menunjukkan perubahan bahasa Jepang, terutama perubahan genbun itchi dalam karya sastra sejak zaman Meiji hingga zaman Heisei, yang dihubungkan dengan gender. Genbun itchi tai adalah gaya bahasa yang menyatukan “gen” (bahasa lisan) dengan “bun” (bahasa tulis), dan hal ini dapat dikatakan sebagai asal dari bentuk bahasa lisan yang digunakan sekarang. Pada zaman Meiji, belum ada penggunaan tanda kutip, serta tidak ada pembedaan antara kata ganti orang pertama tunggal dan jamak, serta pembedaan kata ganti untuk perempuan dan laki-laki. Kemudian seiring pergantian zaman, terjadi perubahan bahasa dalam karya sastra.. Melalui analisis pada karya-karya sastra hingga zaman Heisei, ditemukan bahwa kata ganti orang pertama dibedakan berdasarkan gender, dan penggunaan tanda kutip dalam bahasa lisan lebih bebas, serta perbedaan bahasa remaja perempuan semakin tidak terlihat jelas dengan bahasa laki-laki.
After the Meiji era, Japanese language has changing. Ueno Chizuko showed Japanese language change, especially the changes of “genbun itchi” in literature since the Meiji era until the Heisei era, which is connected with gender. “Genbun itchi tai” is a style that unites “gen” (oral language) with “bun” (written language), and this is the origin of spoken language forms used today. In literary works in the Meiji era, there has been no use of quotation marks, and there is no distinction between first person singular and plural, and pronouns distinction for women and men. As the turn of the era, there is a change of Japanese language in literary works . Through the analysis of literary works until the Heisei era, found that first person pronouns are distinguished on the basis of gender, and the use of quotation marks in the spoken language more freely. The differences of the language of women are not apparent with the language of men.