Abstrak RSS

Analisis Faktor Personal Pada Sumber Komunikasi Dalam Pengelolaan Tanaman Obat Keluarga Di Jawa Barat (Personal Factor Analysis On The Communication Source In Family Medicine Plant Management In West Java)

Analisis Faktor Personal Pada Sumber Komunikasi Dalam Pengelolaan Tanaman Obat Keluarga Di Jawa Barat (Personal Factor Analysis On The Communication Source In Family Medicine Plant Management In West Java)
Iriana Bakti, Evie Ariadne Shinta Dewi, Rosnandar Romli, Heru Ryanto Budiana
Universitas Padjadjaran, Jurnal Kajian Komunikasi Vol.3, No. 2 Desember 2015, ISSN : 2303-2006
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Kajian Komunikasi Vol.3, No. 2 Desember 2015, ISSN : 2303-2006
, , , , , , , , ,

Penelitian ini didasarkan pada upaya pemerintah melakukan penyebarluasan informasi tentang tanaman obat melalui saluran interpersonal dengan tujuan untuk membangun partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tanaman obat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor: biologis, sosiopsikologis, dan sosiogenis yang melekat pada (lift narasumber (komunikator). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deslcriptif yang menggambarkan masalah berdasarkan sifat data kualitatif sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata narasumber (komunikator) memiliki posisi penting sebagai salah satu komponen komunikasi yang dapat membangun efektivitas komunikasi interpersonal dengan anggota masyarakat. Pentingnya keberadaan narasumber ini dapat dilihat dart faktor biologis yang meliputi alasan mengelola toga karena sesuai dengan Tatar belakang pendidikan, dan tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang digelutinya. Adapun dilihat dart faktor sosiopsikologis, narasumber menyatakan toga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertolongan pertama terhadap masalah kesehatan, bisa menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat, menjadikan pekarangan rumah indah, mengurangi biaya pengeluaran keluarga untuk obat, dan bisa dibuat makanan olahan, misalnya kripik bayem. Sedangkan faktor sosiogenis menanam toga bukan pengalaman barn, masyarakat merespon positif, sesuai dengan bidang ilmu, dan menjadi jaminan dalam bertugas.

This study based on the government’s efforts to disseminate information about medicinal plants through interpersonal channels with the aim to build community participation in the management of medicinal plants. The purpose of this research is to identify factors: biological, sociopshycological, and sociogenical inherent in resource (communicator). The method used in this research is descriptive method that describes the nature of the problem based on qualitative data, to obtain a deeper understanding of the problem. The results show that in fact, a resource (communicator) has an important position as one of the components of communication that can build an effective interpersonal communication with community members. The importance of the existence of this resource can be viewed from the biological factors that include the reasons for managing family madicinal plants (toga) according to educational background, and the duties and functions of the job that they do. As seen from sociopshycological factors, informants expressed a toga can be used by the public for the first aid to health problems, may be one source of income of the people, making the yard beautiful, reducing expenses for the family of drugs, and can be made processed foods, such as crispy spinach. While the sociogenesis factors include planting toga is not a new experience, people responded positively, accordance with science, and a guarantee in charge.

Download: .Full Papers