Abstrak
Obat, Suplemen, Dan Jamu: Amankah Digunakan Pada Kehamilan?
Rovina Ruslami
Universitas Padjadjaran, Proceeding Book Building Golden Generation Dies Natalis ke 57 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2014 ISBN 978-979-15271-1-8
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Proceeding Book Building Golden Generation Dies Natalis ke 57 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2014 ISBN 978-979-15271-1-8
jamu, obat, Suplemen
Penggunaan suplemen dan obat herbal di dunia meningkat dari tahun ke tahun dan konsumen obat herbal yang terbanyak adalah wanita, terutama wanita hamil. Sekitar 30% wanita hamil mengonsumsi suplemen dan obat herbal. Penggunaan suplemen dan obat herbal yang tinggi dalam kehamilan disebabkan anggapan bahwa kehamilan memerlukan asupan vitamin dan mineral sehingga memerlukan tambahan suplemen. Persepsi lain adalah bahwa obat herbal lebih annan dibandingkan dengan obat konvensional, karena berasal dari alam. Kehamilan merupakan suatu proses yang normal dan alamiah, perubahan tubuh yang terjadi merupakan hal yang fisiologis, oleh karena itu penggunaan obat-obatan, suplemen. atau obat herbal selama kehamilan tidak diperlukan. kecuali atas indikasi medis. Permasalahannya adalah apakah aman mengonsumsi obat. suplemen, atau obat herbal selama kehamilan? Bagaimana sebaiknya bersikap terhadap penggunaan obat, suplemen, atau jamu selama kehamilan? Pemahaman yang menyeluruh mengenai manfaat dan keamanan obat, serta suplemen den obat herbal diperlukan agar ibu dan fetus dapat terhindar dari efek yang merugikan.