Abstrak
Pengaruh Kepribadian Produktif Dan Social Capital Terhadap Tingkah Laku Improvement (Studi Empiris Pada Survivor Gempa Bumi Di Bantul, Yogyakarta)
Ayu Dwi Nindyati
Unpad
Indonesia
Unpad
kepribadian produktif, mediator, Social Capital, tingkah laku improvement
Tema besar penelitian ini adalah tingkah laku improvement pada survivor, diilhami oleh pemahaman perlunya mengkaji aktifitas survivor warga Bantul pada tahap crisis dan risk management dalam siklus disaster management. Pasca gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006, menyisakan perubahan tingkah laku para survivor. Terdapat beberapa tingkah laku yang mengindikasikan semangat segera meninggalkan situasi tidak menyenangkan akibat gempa bumi. Penelitian ini bertujuan mengetahui elaborasi aspek personal dan aspek lingkungan dalam membentuk tingkah laku improvement. Aspek personal diwakili oleh kepribadian produktif (Gilmore, 1974) yang memiliki tiga dimensi yaitu selfesteem, personal identity dan social responsibility. Sedangkan aspek lingkungan diperlihatkan social capital (Putnam, 1995) yang mencerminkan persepsi survivor terhadap jaringan sosial dan kepercayaan survivor terhadap orang lain dan lingkungannya. Dengan menggunakan pendekatan penelitian dari Baron dan Kenny (1986) peneliti menempatkan kepribadian produktif sebagai variabel eksogen yang berpengaruh terhadap tingkah laku improvement jika melalui social capital sebagai mediator. Pengujian mediasi memberikan informasi lebih tentang bagaimana kepribadian produkitif mampu berpengaruh terhadap tingkah laku improvement. Sampel penelitian sebanyak 434 survivor (kepala keluarga) berasal dari delapan dukuh di empat desa pada dua kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul. Bantul dipilih karena merupakan salah satu daerah yang memiliki kerusakan paling parah dibandingkan kabupaten lain di Yogyakarta. Hasil penelitian menyatakan bahwa hipotesis yang diajukan terbukti. Hal ini menjelaskan bahwa kepribadian produktif memberikan pengaruh terhadap tingkah laku improvement melalui social capital sebagai mediator. Hasil penelitian ini juga memberikan informasi bahwa dalam budaya kolektif, kepribadian produktif mampu menunjukkan perannnya dalam membentuk tingkah laku produktif dalam hal ini adalah tingkah laku improvement, dengan syarat responden menunjukkan penghayatan social capital pada komunitasnya.
The main theme of this research is survivor’s improvement behavior based on the activities of Bantul survivors at the crisis and risk management stage. After the Yogyakarta earth quake on May 27th, 2006, there were a lot of survivor behavior changes. There were behaviors that indicate the desire of survivors to leave the unpleasant condition as the impact of disaster. This research aims to elaborate the effect of personal and environment aspect to improvement behavior. The personal aspect used productive personality by Gilmore (1974) with three dimensions; self-esteem, identity, and social responsibility. The environment aspect used social capital by Putnam (1995) which describes survivor’s perceptions of social network from the relation at their community, and trust to each other’s. Using Baron and Kenny’s approach (1986), this research placed productive personality as survivors character (that determine the survivor’s perception about social capital from their community) and could show their improvement behavior through social capital as mediator. The verification of mediating model will show us more information about the effect of productive personality towards improvement behavior. The respondents of this research were 434 survivors (head of family) from eight dukuh on four villages and two kecamatan in Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Bantul was chosen because it was one of the most damaged regions in Yogyakarta after the earth quake. The result of this research proved that the hypothesis is accepted. It explained that productive personality, as the mediator, could have some effects on improvement behavior through social capital. It also informed us that in collective culture, productive personality have influence in productive behavior, under a condition that the respondent or the community must have good social capital.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id