Abstrak
Faktor-faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Mangga Terlibat Dalam Sistem Informal Dengan Pedagang Pengumpul
Lies Sulistyowati, Ronnie S Natawidjaja, Zumi Saidah
Universitas Padjadjaran, Sosiohumaniora Volume 15, No. 3 November 2013 ISSN 1411-0911
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Sosiohumaniora Volume 15, No. 3 November 2013 ISSN 1411-0911
agribisnis mangga, Factors, faktor-faktor., farmers, informal arrangement., mango agribusiness, petani, sistim informal
Indonesia merupakan negara penghasil mangga terbesar keenam didunia, namun data ekspor mangga hanya 0,07% dari total produksinya, dan justru impornya meningkat terus. Padahal mangga mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani. Sayangnya potensi ekonomi tersebut belum tergali karena masih banyaknya hambatan baik teknis maupun nonteknis dalam agribisnis mangga. Petani sering menggunakan sistim informal dalam pengelolaan mangga, yang berakibat petani tidak mempunyai bargaining position terhadap pedagang pengumpul/ tengkulak, sehingga harga yang diterima rendah. Secara spesifik tujuan penelitian ini: menganalis faktor-faktor social ekonomi yang mempengaruhi pengelolaan tanaman mangga, pemilihan sumber pembiayaan, serta cara penjualan mangga.Design penelitian : kuantitatif, yang dilaksanakan dengan metode survey di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, yang menghasilkan 55% dari total produksi mangga nasional. Wilayah kabupaten, kecamatan dipilih dengan metode Multi Stage Cluster Random Sampling. Pemilihan sampel sebanyak 636 keluarga petani (320 Jawa Timur dan 316 untukJawa Barat) dilakukan secara random.Data dianalisis menggunakan Structural Equation Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Sistim pengelolaan mangga secara significant dipengaruhi oleh faktor umur petani, jumlah pohon mangga, akses terhadap informasi dan akses terhadap pasar. 2). Pemilihan sumber pembiayaan dipengaruhi oleh umur petani, jumlah pohon mangga, dan akses terhadap modal dengan korelasi positif, sedangkan sistim pengelolaan mangga, dan fasilitas irigasi mempengaruhi dengan korelasi negatif. 3). Sistim penjualan mangga dipengaruhi oleh sistim pembiayaan dan akses terhadap informasi dengan korelasi positif, sedangkan sistim pengelolaan, aktivitas pemeliharaan, kegiatan pemberantasan hama dan penyakit, penerapan teknologi off-season, akses terhadap pasar dan fasilitas peralatan mempengaruhi dengan korelasi negatif.
Indonesia is the sixth world’s largest producer of mangoes. However only 0,07% of the total production is exported and it imports increased steadily every year. Farmers often use informal agreement with the local collector in managing the mangoes, which weekend their bargaining position against. Specifically the objectives of this research: analyze socio-economic factors that influence: mango crop management, the selection offinancial sources, as well as how the sales of mango is done. The study was designed by applying quantitative method and implemented as a survey in the province of West Java and East Java, with 636 farm were successfully interviewedby using Multi Stage Cluster Random Sampling.Data were analyzed using the Structural Equation Model. The results showed that management ofmango tree is influenced by age offarmers, number ofmango trees, access to information and markets. Farmer ‘s decision of financial source affected positively by age, number of mango trees, access to capital, and influence negatively by mango trees management and irrigation facilities. Mango sales practice is affected positively by the financial source and access to information, and negatively by the tree management system, maintenance activities, pest and disease control, off-season technology application, access to markets and facilities.