Abstrak
Pelatihan Membentuk Pengetahuan Aplikatif Mengidentifikasi Masalah untuk Memutuskan Meminta Dukungan Orang Tua Pada Remaja Awal Target Bullying
Izza Imania
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
bullying, early adolescent, onegroup pretest-posttest design, Problem Identification Training
Penelitian berjudul Pelatihan Membentuk Pengetahuan Aplikatif Mengidentifikasi Masalah untuk Memutuskan Meminta Dukungan Orang Tua Pada Remaja Awal Target Bullying ini disusun untuk mendapatkan bentuk pelatihan Membentuk Pengetahuan Aplikatif Mengidentifikasi Masalah yang tepat dalam membantu target bullying mengidentifikasi masalahnya. Hasil studi awal menunjukan bahwa target bullying luput menidentifikasi masalah bullying dengan jelas sehingga tidak melapor pada orangtua karena takut masalah semakin memburuk. Subjek penelitian ini merupakan remaja awal usia 12-13 tahun target bullying di sekolah yang terjaring berdasarkan alat ukur Olweus Bullying/Victim Questionaire dan wawancara. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan studi yaitu perancangan panduan pelatihan dan uji coba rancangan panduan pelatihan. Perancangan panduan pelatihan dilakukan dengan menggunakan prinsip experiential learning (Beard & Wilson, 2006) dan referensi teori mengidentifikasi masalah dari Brim (1962) dan World Health Organization (2005). Uji coba panduan pelatihan dilakukan dengan menggunakan pendekatan one-group pretestposttest design. Data utama diperoleh dengan menggunakan alat ukur Mengidentifikasi Masalah Bullying dan data observasi peserta sebagai data penunjang. Hasil penelitian menunjukan bahwa tujuan dari pelatihan dapat tercapai. Metode dan setiap aspek dalam pelatihan dinilai mampu menunjang ketercapaian tujuan pelatihan. Dengan uji signifikasi Wilcoxon Related t-test didapatkan z-score -2.023 dan ASL 0.43 dengan a= 0.05 yang menunjukan peningkaan skor yang signifitkan. Hasil posttest menunjukan dua orang responden mengalami pembentukan pengetahuan aplikatif mengidentifikasi masalah sebesar 75% , dua orang responden mengalami pembentukan sebesar 50% dan satu orang responden sebesar 25%. Bentuk bahasa pada penyampaian materi dan alat ukur, karakterisitik dan daya tangkap responden berpengaruh terhadap hasil pengukuran pembentukan pengetahuan aplikatif mengidentifikasi masalah bullying.
This research entitled Applicative Knowledge Training about Problem Identification in Decide to Seek Parental Support for Bullying Target in Early Adolescent was performed to determine an appropriate form of applicative knowledge training to help bullying target identify their bullying problem. The preliminary data indicate that bullying target often fail to identify their bullying problem so they decide to not tell their parent because of the fear that the problem will be getting worse. The subjects were early adolescent (12-13 years old) bullying target, obtained through completing Olweus Bully/Victim Questionnaire and interview process. This research consist of two main study which are designing the training module and testing the module to the subject. Training module was designed by using the experiential learning method (Beard & Wilson, 2006) and problem identification theory from Brim (1962) and World Health Organization (2005). This research used one-group pretest-posttest design. The data of this research was obtained from Bulling Problem Identification Questionnaire and observation during the training. The results showed that the training objective was achieved. The method and every aspect of the training were considered to support the achievement of training objective. Wilcoxon Related ttest result showed z-score -2.023 and ASL 0.43 (a = 0.05) which mean that the subjects score was significantly increase. The post-test showed that two subject achieved 75%, two subject achieved 50% and one subject achieved 25% of applicative knowledge about problem identification. The use of language and subject characteristics affected the result of the study.