Abstrak
Perancangan Stroop Test Versi Makanan untuk Mengukur Bias Atensi pada Remaja Kegemukan dengan Adiksi Makanan
Adinda Fitriana
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Adiksi Makanan, Attention Bias, Bias Atensi, Food Addiction, Food version Stroop Test, Kegemukan, obesity, Stroop Test versiMakanan
Saat ini, kegemukan pada remaja merupakan masalah serius dan semakin banyakterjadi di seluruh dunia. Periode remaja merupakan periode rentan untuk masalahkegemukan dan masalah ini berpotensi merugikan secara fisik dan psikologis.Salah satu penyebab terjadinya kegemukan adalah adanya kecenderungan adiksterhadap makanan. Individu yang adiksi makanan memiliki pola makan berlebih dan menunjukan keinginan yang kuat terhadap makanan tinggi kalori dan lemak serta menunjukkan adanya bias atensi terhadap stimuli yang berkaitan denganmakanan. Bias atensi ini mempengaruhi proses kognitif yang bertanggungjawabatas keputusan untuk makan. Telah terdapat beberapa penelitian yang dilakukanuntuk mengukur bias atensi terhadap makanan pada individu dengan kegemukandan atau individu dengan adiksi makanan, salah satunya adalah dengamenggunakan stroop test. Namun di Indonesia penelitian seperti itu belum pernah dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian awal yang bertujuan untukmengembangkan stroop test versi makanan untuk mengukur bias atensi padaremaja kegemukan dengan adiksi makanan. Penelitian ini terdiri dari tigatahapahan kegiatan. Kegiatan pertama merupakan pemilihan kata-kata berupanama makanan. Kegiatan dilakukan melalui metode survey dengan menggunakakuesioner pilihan makanan kepada orang remaja usia 224 orang remaja berusia 11 – 18 tahun. Hasil kegiatan ini berupa 20 nama makanan yang akan digunakansebagai stimuli dalam program stroop test versi makanan. Kegiatan keduamerupakan tahapan perancangan stroop test bersi makanan yang dilakukan. Hasilkegiatan ini berupa program stroop test versi makanan berbasis komputer yang terdiri dari 20 kata makanan dan 20 kata netral. Kegiatan ketiga berupa uji cobaprogram stroop test versi makanan terhadap remaja kegemukan dengan adiksimakanan (n = 12) dan remaja berat badan normal dan non adiksi makanan (n =17). Hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Sig. 0,417) antara rata-rata waktu reaksi pada remaja kegemukandengan adiksi makanan dan remaja berat badan normal dan non adiksi makanan.
Currently, obesity in adolescents is a serious and increasing problem worldwide.Adolescent is a vulnerable period for obesity problems and potentially givedisadvantageous both physical and psychological. One of the causes of obesity is the tendency of addiction to food. Individuals who are addicted to food have an excessive eating pattern and show a strong desire for high-calories and high-fatfoods. They also indicate the presence of attentional bias towards food-related stimuli. This attentional bias affects the cognitive processes that responsible forthe decision to eat. There have been several studies conducted to measure the biasattention to food in individuals with obesity and / or individuals with food addiction by using stroop test. In Indonesia such research has never been developed yet. This study is a preliminary study that aims to develop a food version of stroop test to measure attentional bias in adolescent with obesity andfood addiction. This study consists of three stages of activity. The first activity is the selection of words in the form of food names. The activity was conducted through survey method by using food choice questionnaire to adolescents aged 11-18 years (n = 224). The results of this activity are 20 names of foods that will be used as a stimuli in food stroop test program. The second activity is develop the food version of stroop test. The result of this activity is a computer-based foodversion of stroop test program consisting of 20 food words and 20 neutral words. The third activity was a trial of a food version stroop test program for adolescent with obesity and food addiction (n = 12) compared with normal weight and nonfood addiction (n = 17). The results showed that there was no significant difference (Sig 0.417) between those group.