Abstrak RSS

Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah

Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah
Utang Suwaryo
Fisip Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , ,

Penelitian ini bertujuan untuk menulusuri masalah otonomi secara komperhensif menurut empiris dari para pelaksana kebijakan dan target group yang berkembang di masyarakat. Bagaimana implementasi kebijakan otonomi daerah dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Factor apa saja yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya proses implementasi kebijakan otonomi daerah. Bagaimana pemahaman dan tanggapan para pelaksana dan target groups kebijakan terhadap kebijakan otonomi daerah. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif kualitatif dalam bentuk kasus di mana instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Sumber datanya adalah data primer berupa situasi dan kondisi empiris otonomi di lapangan dilengkapi dengan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Dari penelitian lapangan ditemukan bahwa implementasi kebijakan otonomi daerah tidak berdiri sendiri, melainkan melibatkan banyak komponen (kewenangan, urusan,. Keuangan, sumber daya, sikap para pelaksana, partisipasi masyarakat dan sebagainya). Oleh sebab itu implementasi kebijakan otonomi daerah dapat dipandang sebagai suatu system yang terdiri dari banyak komponen yang saling berkaitan dan berjalan terus menerus serta tidak pernah final.

The research aims to search autonomy problem comprehensivelly according to empirical data from the policy implementors and target groups were in the society. How the regional autonomy policy implementation in achieving the goal. What factors can affect the succesful or unsuccessful regional autonomy policy implementation process. How do implementors and target groups understand regional autonomy policy. This research is carried out by using qualitative descriptive methode (in case study model) where the most instrument of this research is the researcher. The resources of data are empirical situation and condition of autonomy in the field, whereas the technique of collecting data are observation, deep interview and documentary study. The field research is found that the regional autonomy policy implementation does not stand on one’s own feet, but involve many componens (authority, affair, financial, resources, disposition, society participation, etc.). Therefore, the regional autonomy policy implementation can be viewed as a system that have many componens, interacting with each other and continously.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id